News
Senin, 5 September 2016 - 14:30 WIB

PILPRES 2019 : Hendak Pasangkan Jokowi-Sri Mulyani, Golkar Dinilai Bebani Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua dari kiri), Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kedua dari kanan), dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) menghadiri Sosialisasi Kebijakan Amnesti Pajak di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/8/2016) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pilpres 2019 masih jauh, namun Golkar sudah jauh hari hendak memasangkan Jokowi dan Sri Mulyani.

Soloos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Fraksi PKB di DPR Maman Imanulhaq mengomentari soal wacana Partai Golkar menyandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurutnya, hal itu terlalu cepat dan berpotensi membebani Presiden Jokowi dalam melaksanakan janji Nawacitanya.

Advertisement

“Jangan sampai dukungan Golkar membelenggu. Jokowi harus fokus terwujudnya Nawacita dan Trisakti,” kata Maman saat dimintai komentarnya terkait wacana Golkar itu, Senin (5/9/2016).

Maman berpendapat langkah Golkar yang seakan mengunci Jokowi itu terlalu cepat mengingat Jokowi masih memiliki 3 tahun masa kepemimpinan. Dia yakin dengan lebih berfokus menepati janji-janji kampanye ketimbang politik praktis, Jokowi bisa kembali memenangkan Pilpres.

PKB sebagai partai pendukung pemerintah akan terus ikut mengawal dan mendukung. Adapun wacana Jokowi dan Sri Mulyani muncul pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Golkar akhir pekan kemarin.

Advertisement

Dalam Rakornis itu, Golkar sepakat memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 dengan mulai menyusun strategi untuk bergerak secara masif dan menyeluruh. Nama-nama yang akan disandingkan pun mulai muncul, satu di antaranya ialah Sri Mulyani.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif