Soloraya
Senin, 5 September 2016 - 00:30 WIB

PDAM SOLO : 523 KK di Semanggi Krisis Air Layak Konsumsi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Kampung Losari mengantre mendapatkan air bersih dari PDAM Solo di wilayah mereka, Minggu (4/9/2016) sore. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/solopos)

PDAM Solo pelayanannya ke Semanggi tak optimal karena air yang mengalir mati.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 523 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo mengalami krisis air bersih. Suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo ke rumah mereka mati sejak Sabtu (3/9/2016) kemarin.

Advertisement

Ratusan warga di RW 001, RW 002, dan RW 003 Semanggi tersebut terpaksa harus mengantre untuk bisa memperoleh air bersih. Mereka keluar rumah dengan membawa jerijeng, ember, maupun galon setiap kali mobil tanki dari Palang Merah Indonesia (PMI) Solo dan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo datang membawa bantuan air bersih.

Tim Evakuasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Semanggi, Kasmuri, mengatakan suplai air bersih ke ratusan rumah warga di RT 007/RW 001, RT 005/RW 002, dan RT 002, RT 003, RW 004/RW 003 macet sejak Sabtu siang. Mendapat keluhan dari warga, pengurus Sibat Semanggi langsung meminta bantuan kepada PMI Solo dan PDAM Solo untuk mengatasi persoalan tersebut.

“PMI langsung merespons laporan warga dengan mengirimkan bantuan air bersih kemarin [Sabtu]. Mereka kasih air bersih sebanyak tiga tanki. Air bersih dibagikan di empat titik secara berurutan. Warga yang kesulitan air langsung mengantre untuk bisa mendapatkan air bersih,” kata Kasmuri saat ditemui Solopos.com di RW 003 Semanggi, Minggu (4/9/2016).

Advertisement

Pantauan Solopos.com, PDAM baru turun tangan membantu warga dengan mengirimkan bantuan air bersih menggunakan mobil tanki, Minggu siang. Mereka juga membagi air bersih di empat titik sekaligus. Seketika mobil tanki datang, warga langsung keluar rumah dengan membawa jerigen, ember, maupun galon untuk bisa diisi air bersih.

Kasmuri menjelaskan sebagian besar warga di Kampung Losari tersebut memanfaatkan air bersih dari PDAM untuk mencukupi kebutuhan konsumsi. Warga enggan menggunakan air sumur yang tersedia untuk minum dan memasak karena memiliki rasa yang tidak enak. Menurut dia, warga begitu mengandalkan air PDAM untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Sebenarnya ada warga yang punya sumur tapi hanya digunakan untuk mandi dan mencuci. Warga enggan menggunakan air sumur untuk diminum atau dimasak. Maka dari itu, warga berharap pihak-pihak terkait bisa membantu warga untuk menyediakan air layak konsumsi selama air di dalam rumah mati,” ujar Kasmuri.

Advertisement

Ditanya soal penyebab air PDAM yang masuk ke rumah-rumah warga di Losari mati, Kasmuri menjawab, tidak tahu. Menurut dia, air PDAM di Losari selama ini jarang sekali macet.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Urusan Air Minum Isi Ulang dan Tanki PDAM Solo, Emmron Rekso, mengatakan PDAM akan mengirimkan bantuan air bersih selama air yang masuk ke rumah mati. PDAM berkomitmen akan menyelesaikan masalah krisis air di Losari dengan cepat. Dia menduga ada kerusakan saluran air di wilayah Semanggi sehingga membuat suplai air bersih ke Losari tersendat.

“Di sumber air kami tidak menemukan masalah. Daerah lain air lancar-lancar saja. Saya menduga ada kerusakan saluran yang ke arah ke Losari. Banyak sekali proyek drainase di Semanggi. Mungkin ada saluran yang pecah tapi pekerja proyek tidak bilang. Biasanya seperti itu. Kami tidak dikasih tahu. Meski demikian, kami akan cek kembali agar air bisa kembali mengalir,” jelas Emmron.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif