Pasar tradisional Sleman dialihfungsikan karena dinilai tidak efektif
Harianjogja.com, SLEMAN- Proses pengalihan pasar-pasar tradisional yang dinilai tidak efektif terus dilakukan. Selain itu, dua pasar tradisional disiapkan naik status menjadi pasar tipe A.
Kepala Dinas Pasar Tri Endah Yitnani mengatakan, pihaknya baru menyelesaikan proses pengalihan beberapa pasar tradisional yang dinilai tidak efektif lagi. Salah satunya, Pasar Kemloko, Caturharjo.
Pasar Kemloko sendiri memiliki luas lahan 600m2 dengan 28 pedagang. Dinas menilai kondisinya saat ini tidak efektif.
“Dari 41 pasar yang dikelola pemerintah, delapan di antaranya tidak efektif. Kami terus berproses melakukan alih fungsi dan alih kelola pasar itu secara bertahap,” katanya, Sabtu (3/9/2016).
Menurut Endah, ketidakefektifan pasar tersebut terjadi disebabkan banyak faktor. Salah satunya, jumlah pedagang yang sedikit sehingga ditinggal pembeli. Untuk kembali memaksimalkan lahan yang ada, pihaknya berencana melakukan alihfungsi dan alihkelola pasar tersebut.
Dia menyontohkan, Pasar Srowolan yang berada di Desa Purwobinangun, Pakem misalnya akan dialihkelolakan menjadi pasar pendukung desa wisata. Begitu pula dengan pasar Jombor yang berada dekat dengan Terminal Jombor. Pasar tersebut akan menjadi pasar pendukung Terminal Jombor.
“Pasar Salakan di Selomartani, akan dijadikan Pasar khusus Sepeda. Pasar Salakan ini kalah bersaing dengan Pasar Sidorejo Selomartani,” ujarnya.