Jogja
Senin, 5 September 2016 - 18:20 WIB

Pande Besi di Gunungkidul Buat Samurai Jutaan Rupiah Sampai ke Kraton Cirebon

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satya Okta dengan sejumlah hasil produksi samurai di usaha pande besi miliknya. (Harian Jogja/ Mayang Nova Lestari)

Pande besi di Gunungkidul ini membuat berbagai peralatan hingga senjata

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Pande besi di Dusun Kajar, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari tak hanya memproduksi berbagai jenis peralatan pertanian, namun juga memproduksi senjata tajam salah satunya samurai. Pesanan datang dari berbagai daerah salah satunya hingga Keraton Cirebon.

Advertisement

Satya Okta, pemilik usaha pande besi di Dusun Kajar mengatakan  pihaknya sering menerima pesanan pembuatan senjata tajam dari berbagai daerah baik lokal Gunungkidul maupun luar provinsi.

Pada tahun ini ia menerima pesanan dari Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari dan satu buah lagi dari Kraton Cirebon dengan harga yakni Rp2,3 juta dan Rp3 juta.

Advertisement

Pada tahun ini ia menerima pesanan dari Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari dan satu buah lagi dari Kraton Cirebon dengan harga yakni Rp2,3 juta dan Rp3 juta.

Untuk satu buah samurai pun harganya  beraneka ragam, sejauh ini harga paling tinggi yakni Rp7,5 juta.

Berbeda dengan produk lain yang diproduksi perusahaan kecilnya, khusus untuk senjata tajam hanya akan dibuat jika ada pesanan saja, selain itu tidak menjual sajam secara bebas.

Advertisement

Bersambung halaman 2

Satya mengatakan untuk memproduksi kemudian menjual senjata tajam perlu melalui sejumlah prosedur salah satunya harus melalui izin pihak kepolisian.

Advertisement

Hal tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan karena menyangkut keamanan dan wajib mengikuti peraturan yang berlaku. Izin yang dilakukan nantinya akan memperoleh surat jalan untuk keperluan pengiriman ke luar daerah.

Untuk memastikan daya guna dari samurai yang dipesan oleh pelanggan, biasanya Satya akan menanyakan langsung dan jawaban dari pelanggan yakni hanya sebatas untuk koleksi saja.

Dikatakannya untuk memproduksi sebuah samurai diperlukan waktu hingga sekitar satu bulan. Hal tersebut dikatakan untuk memastikan kualitas yang diproduksi baik dan memberi kepuasan bagi pelanggan.

Advertisement

“Kalau untuk koleksi akan kami kurangi tingkat ketajamannya supaya tidak terlalu berbahaya,” ujarnya.

Pembuatan samurai pun dilakukan secara maksimal dengan memerhatikan kualitas baja dan kayu yang digunakan sebagai pegangan samurai. Salah satu jenis kayu yang diunggulkan yakni jenis Sonokeling, nantinya untuk menambah nilai jual maka pada pegangan samurai akan dibuat ukiran dan variasi yang rumit dan beragam. Hal tersebutlah yang membuat sebuah samurai memiliki harga yang berbeda-beda.

Sementara itu, salah seorang pelanggan Iskandar mengatakan tertarik dengan sejumlah produk samurai yang diproduksi oleh Satya. Menurutnya samurai menjadi sesuatu yang unik bahkan sampai dipesan oleh pihak keraton di luar provinsi DIY.

“Cukup unik kalau dijadikan koleksi karena berbeda dari yang lain, terlebih yang pesan sampai luar daerah. Sekarang ini hanya sebatas lihat-lihat dulu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif