Soloraya
Minggu, 4 September 2016 - 19:00 WIB

KABAR DUKA : Ki Djati Ratnanto, Melukis Ratu Elizabeth hingga Ronald Reagen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ki Djati Ratnanto (istimewa)

Kabar duka datang dari Sragen tentang berpulangnya pelukis Ki Djati Ratnanto.

Solopos.com, SRAGEN – Pelukis kebanggan Presiden Soeharto asal Sragen, Ki Djati Ratnanto berpulang pada Jumat (2/9/2016). Kepergian pelukis tersebut meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Advertisement

Menurut Joko Sukmo Lelono, 50, putra ketiga dari Ki Djati Ratnanto kala ditemui Solopos.com di rumah duka di Kampung Ledok RT 003/RW 010, Sragen Tengah, Sragen, Sabtu (3/9/2016), semasa hidup almarhum membuat karya-karya yang tak biasa.

Sejumlah tamu negara yang dilukis oleh Ki Djati Ratnanto sudah tidak terhitung. Beberapa di antaranya adalah Ratu Elizabeth, PM Jepang Kakuei Tanaka, Presiden AS Ronald Reagan dan sejumlah raja-raja dari kerajaan di Timur Tengah. Pada 1987, Ki Djati Ratnanto menemukan teknik baru untuk melukis.

Saat itu, dia mengenalkan lukisan dari bahan pecahan beling yang ditumbuk halus. Beling-beling itu itu direkatkan pada permukaan kaca dengan bantuan lem. Berkat karyanya itu, Ki Djati Ratnanto pernah meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia Muri sebagai pelukis beling pertama pada 1996.

Advertisement

Sejak Soeharto lengser sebagai presiden, Ki Djati Ratnanto memilih pulang kampung di Sragen. Dia ingin menghabiskan masa senjanya bersama anak dan cucu-cucunya. Meski begitu, dia belum ingin meninggalkan dunia seni lukisan yang membesarkan namanya.

Pada masa kepemimpinan Presiden Gus Dur, Ki Djaji Ratnanto pernah diundang ke Istana Negara sebanyak lima kali. Dia kembali diminta melukis tamu istana. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ki Djati Ratnanto juga pernah diundang ke Istana Negara. Saat itu, dia diminta melukis Barrack Obama.

”Satu hal yang membuat saya sesalkan, sebagian besar lukisan Mbah Kakung yang tersimpan di rumah saya di Kebakkramat, Karanganyar, itu sudah hangus terbakar pada tahun lalu,” terang Joko.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif