Jogja
Minggu, 4 September 2016 - 05:20 WIB

IDULADHA 2016 : Penjualan Ternak Sepi, Harga Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli hewan di Pasar Hewan Siyonoharjo, Desa Logandeng, Playen. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harga hewan kurban pada Hari Raya Iduladha ini tidak sesuai harapan peternak

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Sejumlah peternak mengaku pesimis seluruh hewan ternaknya dapat terjual menjelang perayaan Hari Raya Iduladha. Pasalnya dalam beberapa hari jelang hari raya, beberapa peternak belum dapat menghabiskan target penjualan ternaknya.

Advertisement

Salah seorang peternak di Dusun Trimulyo 2, Desa Kepek, Wonosari, Triyanto mengatakan tahun ini ia mempersiapkan sebanyak 15 ekor kambing untuk di jual pada moment hari raya haji.

Namun, hingga mendekati hari H ia hanya mampu melepas lima ekor kambing saja. Hal tersebut menjadi kekecewaan tersendiri bagi Triyanto. Selain itu harga jual kambing saat ini tak sebaik tahun lalu, jika tahun lalu ia mampu menjual kambing dari angka Rp2,5 juta hingga Rp3 juta kini harga Rp1,8 juta hingga Rp2 juta pun ia lepaskan.

“Peternak kambing sekarang sudah banyak, saingan tinggi jadinya sulit untuk laku,” kata dia, Jumat (2/9/2016).

Advertisement

Selain itu, menurut Triyanto pembeli dari luar daerah pun tak seramai tahun lalu. Tahun lalu sejumlah pembeli yang datang dari luar daerah seperti Jakarta sudah menyerbu habis kambing yang dijual paling lambat dua minggu sebelum lebaran. Sangat berbeda jauh dengan kondisi saat ini dimana kambingnya masih tersisa banyak tak terjual.

Peternak lalinnya, Ngatijo mengatakan bahwa ia pun tak jamin ternak miliknya dapat habis terjual pada lebaran haji tahun ini. Ia pun tak berencana untuk menjual ternaknya di pasar Hewan di Gunungkidul, terlebih melalui sejumlah belantik.

Ia lebih memilih bersikukuh menjualnya kepada para tetangga sekitar tempat tinggalnya ataupun kepada pembeli langganannya. Menurutnya, harga lebih dapat ia tentukan sendiri dan sesuai dengan keinginan dibanding dijual ke sejumlah Belantik.

Advertisement

“Lebih pilih jual sendiri di rumah, tidak akan saya bawa ke pasar hewan,” kata Ngatijo.

Meskipun sudah mendekati hari H, Ngatijo mengaku tidak panik ketika hewan ternaknya tak laku terjual. Ia memutuskan untuk menunggu pasca hari raya untuk kembali menjual ternaknya. Hal tersebut menjadi trik sekaligus solusi tersendiri bagi Ngatijo, pasalnya harga jual ternak pasca hari raya akan lebih tinggi

“Saat setelah hari lebaran nanti banyak orang yang punya gawe [hajatan], banyak yang mencari ternak,” kata Ngatijo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif