Soloraya
Sabtu, 3 September 2016 - 12:15 WIB

SWASEMBADA GULA : Revitalisasi PG Mojo Sragen Dianggarkan Rp225 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pabrik Gula Mojo, Sragen (JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Swasembada gula, PG Mojo mendapat dana revitalisasi senilai Rp225 miliar.

Solopos.com, SRAGEN–Pemerintah mengalokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp225 miliar untuk merevitalisasi Pabrik Gula (PG) Mojo. Penampilan fisik, peningkatan efisiensi dan produktivitas pabrik gula yang dibangun pada 1883 itu diharapkan bisa berubah pada 2018 mendatang.

Advertisement

Hal itu mengemuka saat rombongan anggota Komisi VI DPR mengunjungi PG Mojo, Jumat (2/9/2016). Anggota Komisi VI DPR yang juga ketua rombongan, Matri Agung, mengatakan pemberian dana PMN senilai Rp225 miliar untuk merevitalisasi PG Mojo merupakan solusi yang lebih logis. Dia tidak sependapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mewacanakan pemindahan PG Mojo ke wilayah utara Bengawan Solo karena lebih dekat dengan lahan tebu milik petani.
“Pemindahan mesin yang sedemikian besar itu justru bakal menghabiskan dana triliunan rupiah. Keuangan negara sekarang itu seperti apa? Kami lebih setuju PG Mojo diberi PMN dulu. Lagi pula, PG Mojo itu termasuk herritage karena merupakan peninggalan sejarah yang dibangun pada zaman penjajah Belanda,” jelas Matri kala ditemui wartawan di lokasi.

Potensi penyerapan tebu di PG Mojo bisa mencapai 600.000 ton/tahun. Namun, pabrik ini hanya mampu menyerap 340.000 ton/tahun. ”Dari segi SDM itu sudah surplus. Tapi, daya tampung pabrik gula ini hanya 50% dari potensi tebu yang dimiliki petani Sragen. Sisanya, petani memilih menggiling tebu ke sejumlah pabrik gula lainnya. Pabrik gula lain juga bisa memberi uang cash sehingga petani lebih senang,” jelas Matri.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Budi Adi Prabowo, mengatakan PT Indah Karya sudah ditunjuk sebagai Project Management Consultan (PMC) pelaksanaan revitalisasi PG Mojo. PT Indah Karya diberi kewenangan untuk menentukan calon rekanan yang akan mengerjakan sejumlah paket proyek. ”Diharapkan pada 2018, PG Mojo sudah memilik tampilan baru. Kami menargetkan ada peningkatan produksi dari 340.000 ton/tahun menjadi 600.000 ton sesuai potensi yang ada,” jelas Budi.

Advertisement

Budi menjelaskan berdasar perhitungan kasar, revitalisasi PG Mojo sebetulnya butuh anggaran senilai Rp360 miliar. Dia berharap di masa mendatang, pemerintah bisa kembali mengucurkan PMN kembali. ”Mesin giling tebu ini sudah sangat tua sehingga butuh perawatan ekstra. Kami ingin ada penggantian power, mesin boiler dan lain-lain. Anggaran untuk keperluan ini belum termasuk dalam dana PMN senilai Rp225 miliar itu,” terang Budi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif