Pertanian Kulonprogo tak dapat mengakses bantuan yang menggunakan APBN 2015.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Bantuan traktor roda empat dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementeriaan Pertanian untuk Kelompok Tani Subur Raharjo, Girinyono, Sendang Sari, Pengasih mangkrak. Padahal bantuan yang bersumber dari APBN 2015 tersebut telah disalurkan sejak Februari 2015 silam bersamaan dengan empat pompa air.
Sabar, ketua kelompok tani tersebut mengatakan traktor tersebut tidak dapat digunakan sama sekali karena tidak sesuai dengan kondisi medan.
“Hanya dipanasi saja mesinnya secara berkala, jika dipakai di lahan hanya mbleyar-mbleyer saja”ujarnya ketika ditemui di rumahnya, Jumat (2/9/2016).
Menurut dia, traktor tersebut lebih cocok dipakai di lahan datar ataupun daerah pertanian pesisir pantai.
Padahal, dari total 185 hektar lahan pertanian yang ada di desanya sebanyak 55% didominasi lahan pegunungan. Karena itu, apabila digunakan maka traktor tersebut hanya bisa digunakan di sektar 40% lahan pertanian. Sabar juga beralasan mangkraknya traktor tersebut karena belum dirakit secara lengkap.
Petani yang tergabung dalam kelompok tani ini juga tidak bisa melakukan perakitannya sendiri. Namun, Sabar mengatakan dalam waktu dekat teknisi khusus dari Semarang untuk merakit traktor tersebut dikirim. Kelompok tani ini sebelumnya telah menjalani pelatihan untuk mengoperasikan alat tersebut. Sebenarnya, warga merasa bantuan akan lebih bisa digunakan jika berupa traktor roda dua karena cenderung lebih praktis.