News
Sabtu, 3 September 2016 - 06:00 WIB

KISAH INSPIRATIF : Diki Suryaatmadja, Masih Kecil Sudah Jadi Mahasiswa di Kanada

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Diki Suryaatmaja. (Ctvnews.com)

Kisah inspiratif datang dari Diki bocah Indonesia di University of Waterloo.

Solopos.com, ONTARIO — Satu lagi anak bangsa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Dia adalah Diki Suryaatmadja, bocah berusia 12 tahun yang sudah berstatus sebagai mahasiswa ilmu fisika di Universitas Waterloo (UW) di Ontario, Kanada.

Advertisement

Bukan hanya Indonesia yang dibuat kagum, namun UW juga. Pasalnya sejak kali pertama universitas itu berdiri pada 1956 silam, baru Diki seorang yang mendaftar dan diterima menjadi mahasiswa dengan usia semuda itu. Ia juga menjadi mahasiswa dengan nilai ujian masuk tertinggi tahun ini.

Kepada stasiun televisi Kanada, CTV News, bocah yang mengambil program akselerasi sejak SD hingga tamat SMA di Indonesia itu bercerita dirinya diterima sebagai mahasiswa kehormatan. Selain fisika, Diki juga mengambil jurusan kimia, matematika, dan ekonomi karena mendapat hak istimewa.

“Saya senang sekali tapi grogi juga karena harus menjalani transisi budaya. Tapi orang-orang di sini sangat ramah dan sopan,” ungkap Diki ketika ditemui di rumah barunya yang tidak jauh dari kampus sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Ctvnews.ca, Jumat (2/9/2016).

Advertisement

Diki mengaku sedikit was-was dengan musim dingin di Kanada. Selain karena akan bersalju, ia juga khawatir tidak bisa berolah raga dan melakukan kegiatan di luar ruangan. Tetapi di lain sisi, Diki juga sangat ingin merasakan sensasi bermain ski.

Berbicara cita-cita, Diki mengaku hanya ingin fokus menyelesaikan studinya yang akan dimulai awal bulan ini. Tetapi untuk masa depan, ia sangat berambisi menciptakan energi terbarukan yang ongkosnya terjangkau untuk semua kalangan. “Saya ingin merubah dunia. Saya masih muda, masih banyak waktu di dunia ini,” ujarnya.

Andre Jardin dari bagian Administrasi dan Registrasi UW menjelaskan kampus memang tidak membatasi usia minimal mahasiswa ketika mendaftar. Tetapi ia kaget begitu melihat Diki datang ke kampus dan usianya baru 12 tahun.

Advertisement

Kendati demikian, menurut Jardin hal itu tidak masalah karena pihak kampus akan memberikan arahan kepada Diki dan memastikan bocah itu memiliki hubungan sosial yang baik dengan mahasiswa lain yang usianya lebih tua. “Berbeda dari usia 17 yang sudah mandiri, di usia Diki yang baru 12 mungkin dia akan membutuhkan beberapa arahan dari kami. Kami hanya ingin memastikan dia memiliki hubungan sosial dan pengalaman yang baik seperti mahasiswa lainnya,” papar Jardin.

Melihat kemampuan Diki yang fenomenal, Jardin meyakini bahwa bocah asal Indonesia yang mengambil empat jurusan sekaligus itu akan bisa lulus dari UW sebelum usianya cukup untuk membuat surat izin mengemudi (SIM) di Kanada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif