Soloraya
Jumat, 2 September 2016 - 16:15 WIB

WISATA BOYOLALI : Panjang Rel Kereta Gantung di Selo Capai 1 Km

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cable car alias kereta gantung (sentosa.com)

Wisata Boyolali, panjang rel kereta gantung di Selo mencapai 1 km.

Solopos.com, BOYOLALI–Kereta gantung yang diimpikan Bupati Boyolali Seno Samodro di lereng Merapi – Merbabu bakal melintasi rel sepanjang 1 kilometer. Kereta tersebut akan meluncur di antara bebukitan di Tegal Gumuk Rogobelah sampai Bukit Batur di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo.

Advertisement

Kepala Desa Suroteleng, Sutris, mengaku telah mendapatkan informasi rencana proyek kereta gantung itu langsung dari Bupati Seno Samodro. Proyek itu, kata Sutris, direncanakan melintasi bebukitan Tegal Gumuk Rogobelah sampai Bukit Batur sepanjang 1 kilometer. “Jadi kereta gantung itu akan melintasi bebukitan di Lereng Merapi-Merbabu sepanjang 1 km. Cocok sekali dengan pemandangan alamnya,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (2/9/2016).

Mencuatnya rencana proyek itu, kata Sutris, setelah ada konsultan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan kajian. Selanjutnya, konsultan diminta membuatkan rencana induk (masterplan) oleh Bupati Seno. “Alasannya, suasana alam di Selo sangat mendukung. Selain itu, lokasi menuju lokasi juga sudah bisa dilalui kendaraan roda empat,” paparnya.

Meski demikian, Sutris mengaku tak tahu kapan proyek tersebut bakal dimulai, termasuk siapa investornya nanti. Sutris juga mengaku belum tahu secara detail teknis rencana kereta gantung yang diimpikan Bupati Seno. “Yang jelas warga sangat senang dan mendukung sekali rencana itu. Selama ini, desa kami juga sudah memiliki objek wisata berupa gardu pandang dan petilasan Prayanegara yang kerap diziarahi orang-orang,” paparnya.

Advertisement

Selain pemasukan sejumlah objek wisata, Desa Suroteleng sendiri juga mendapatkan suntikan dana senilai Rp1 miliar/ tahun. Angka itu dari anggaran dana desa (ADD) Rp300 juta dan dana desa Rp700 juta.

Kepala Pusat Pengkajian Pariwisata dan Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Bambang Irawan, mengatakan rencana wisata kereta gantung di Boyolali bukan hal mustahil jika menggandeng investor. Namun, kata Bambang, investor yang digandeng diupayakan adalah warga lokal Boyolali. “Ini menyangkut bagi hasil ke depannya dan jangka panjang. Kalau investor orang Boyolali sendiri kan bagus,” paparnya.

Menurutnya, kawasan Solo, Selo, Borobudur sudah pernah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata. Cuman dalam perjalanannya, penetapan kawasan pariwisata itu tak optimal lantaran tak ada tindak lanjut. “Ada baiknya Bupati Boyolali punya ide untuk bikin terobosan, mengggali potensi atraksi wisata di lereng Merapi Merbabu,” ujarnya.

Advertisement

Kawasan Soloraya, kata dia, dulu pernah akan memiliki objek wisata mewah Trans Studio. Namun, rencana itu kandas di tengah jalan. “Jika kereta gantung ini terealisasi, ini akan dahsyat. Orang akan banyak pilihan berwisata di Soloraya, ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif