News
Jumat, 2 September 2016 - 09:17 WIB

SOLOPOS HARI INI : Kelompok Mujais Dianggap Makar

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (2/9/2016)

Solopos hari ini mengabarkan kelompok Mujais dianggap makar dengan mendirikan negara tandingan.

Solopos.com, SOLO — Korem 074/Warastratama Surakarta menilai keberadaan negara tandingan yang dipimpin Mujais di Malang, Jawa Timur, merupakan tindakan makar. Sedikitnya 38 warga Soloraya menjadi pengikut Mujais.

Advertisement

Dalam menjaring anggota, mereka menggunakan nama Koperasi Pandawa atau Koperasi Indonesia. Mayoritas warga yang bergabung dengan Koperasi Indonesia adalah nasabah bank yang utangnya bermasalah. Mereka membayar iuran Rp300.000 dan mendapatkan Surat Berharga Kedaulatan Keuangan Negara (SBKKN).

Kabar kelompok Mujais dengan mendirikan negara tandingan dan dianggap makar menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini mengabarkan kebijakan lalu lintas Purwosari-Gendengan dan es krim untuk Mbah Gotho. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini, Jumat (2/9/2016):

Advertisement

Kabar kelompok Mujais dengan mendirikan negara tandingan dan dianggap makar menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini mengabarkan kebijakan lalu lintas Purwosari-Gendengan dan es krim untuk Mbah Gotho. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini, Jumat (2/9/2016):

KEBIJAKAN LALU LINTAS : Purwosari-Gendengan Searah, BST Lawan Arus

Penetapan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan dari barat ke timur, Selasa (13/9/2016), diikuti kebijakan memperbolehkan angkutan umum melawan arus (contra flow) di ruas jalan tersebut.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Orang Bidang Angkutan Dishubkominfo Solo, Taufiq Muhammad, siap mendukung pelaksanaan kebijakan SSA Puwosari- Gendengan dengan menerapkan contra flow khusus angkutan umum di ruas jalan tersebut.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

MANUSIA TERTUA : Es Krim untuk Mbah Gotho

Advertisement

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjenguk Saparman Sodimejo atau Mbah Gotho yang disebut sebagai manusia tertua di dunia. ”Mbah, kenalne, kula Bupati Sragen,” kata Kusdinar Untung Yuni Sukowati seraya menjabat tangan Mbah Gotho, 145.

Merasa tidak ada respons, Yuni mendekatkan mulutnya ke arah telinga Mbah Gotho. Sembari membungkuk, putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono itu berbicara sedikit lebih keras. ”Mbah, kulo Bupati Sragen. Bade nyuwun napa kaleh Bupati?” kata Yuni lagi.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif