News
Jumat, 2 September 2016 - 22:30 WIB

SIDANG KOPI BERSIANIDA : Profil Sarlito Wirawan, Psikolog "Penakluk" Pengacara Jessica

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ahli Kriminologi Ronny Rasman Nitibaskara (kanan) dan Ahli Psikologi Sarlito Wirawan Sarwono (kedua kanan) menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (1/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Sidang kopi bersianida dihadiri Sarlito Wirawan sebagai saksi ahli.

Solopos.com, SOLO — Suasana sidang kopi bersianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso sempat memanas ketika Sarlito Wirawan yang hadir sebagai saksi ahli psikologi memaparkan penjelasannya di depan hakim.

Advertisement

Di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta, Sarlito menjelaskan gerak-gerik Jessica mulai dari ketika menata paper bag di meja untuk menutupi gelas kopi vietnam hingga saat sedikit menjauh begitu Mirna sekarat menunjukkan sikap yang tidak lazim.

Pendapat itu sempat dipertanyakan oleh Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica hingga terjadi debat cukup alot antar keduanya. Meski begitu Sarlito berhasil membuat Otto mati langkah setelah menyebut “pertanyaan kuasa hukum yang tidak ahli“.

Bagi para psikolog atau mahasiswa psikologi, nama Sarlito Wirawan jelas tak asing. Dihimpun Solopos.com dari laman Yai.co.id, Jumat (2/9/2016), pria kelahiran Purwokerto 2 Februari 1944 itu merupakan salah satu psikolog ternama di Indonesia. Pemilik nama lengkap Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono itu juga dikenal sebagai Guru Besar dan penulis buku psikologi.

Advertisement

Sarlito mengawali studinya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) pada 1968 silam. Mas Lito, begitu ia akrab disapa, kemudian meneruskan pendidikan mengambil Diploma in Community Development di Edinburg University Skotlandia pada 1973 dan langsung lanjut program doktor di Leiden University Belanda pada 1976.

Berselang dua tahun, Sarlito berhasil mendapatkan gelar doktornya dengan desertasi berjudul Perbedaan Antara Pemimpin dan Aktivitas Dalam Gerakan Protes Mahasiswa. Ia juga pernah membuat kajian tentang anak jalanan hingga terorisme yang membuatnya berkali-kali menerima gelar kehormatan Fellow. Baca juga: Kecemasan Pengacara Jessica Wongso Terbaca.

Di UI, selain sebagai Guru Besar dan pengajar, Sarlito juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi pada 1997-2004 yang dilanjutkan menjadi Ketua Program Studi Ilmu Kepoplisian sejak 2007-2012. Sedangkan untuk saat ini Sarlito dipercaya sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

Advertisement

Di tengah kesibukannya itu Mas Ito juga masih aktif dalam berbagai organisasi seperti Asosiasi Psikolog Amerika (APA), Dewan Psikolog Internasional (ICP), Society of Psycological Studies on Social Issues (SPSSI), Ikatan Psikologi Sosial (IPS), Asosiasi Psikolog Asia (APSYA), dan Asosiasi Sexologi Indonesia (ASI).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif