Jogja
Kamis, 1 September 2016 - 08:55 WIB

WISATA KULONPROGO : Pengelola Sebut Lahan Parkir Berizin, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keberadaan sebuah kantong parkir wisata di Lapangan Girinyono, Desa Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo menuai protes dari sebagian masyarakat sekitar. Usaha tersebut dianggap menyalahgunakan fungsi lapangan yang merupakan fasilitas umum. Foto diambil pada Rabu (31/8/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo yang memanfaatkan fasilitas umum diprotes.

Harianjogja.com, BANTUL — Keberadaan kantong parkir wisata yang berlokasi di Lapangan Girinyono, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo membuahkan sikap keberatan dari masyarakat sekitar. Usaha tersebut dianggap meresahkan warga karena menyalagunakan fungsi lapangan sebagai fasilitas umum.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, sejumlah orang tampak berjaga di tempat parkir yang menggunakan Lapangan Girinyono itu. Pengelola mencantumkan beberapa tujuan obyek wisata yang bisa diakses melalui jalan tersebut pada papan khusus, yaitu Kalibiru, pemandian Clereng, Puncak Dipowono, Goa Kiskendo, Kedung Pedut, Embung Kleco, hingga kebuh teh Nglinggo Samigaluh. Kalibiru sendiri ditulis dalam ukuran huruf yang lebih besar sehingga bisa dibilang menjadi obyek wisata unggulan.

Setiap wisatawan yang melintas, khususnya pengendara mobil, akan diminta berhenti sejenak. Mereka kemudian ditawari untuk memarkirkan kendaraannya dan menggunakan layanan antar-jemput yang disediakan pengelola. Lokasi parkir memang masih jauh dari Kalibiru, yaitu sekitar tiga kilometer.

“Wisatawan cenderung ditakut-takuti dengan bilang kondisi jalannya tidak aman dan nyaman,”  kata salah satu warga Girinyono, Sukardi, Rabu (31/8/2016).

Advertisement

Sementara itu, pengelola parkir menyatakan usaha mereka telah berizin. Rencana pendirian parkir wisata sudah dikonsultasikan dengan pemerintah desa Sendangsari, beberapa sekolah di sekitar lapangan, dan tim sepakbola yang biasa latihan di sana. Pengelola juga sudah berkomunikasi dengan kepala dusun Girinyono.

Parkir wisata menjadi salah satu kegiatan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sendangsari ‘Promenoreh’ yang baru dibentuk pada 23 Juli lalu. Parkir wisata kemudian beroperasi setiap hari sejak 14 Agustus kemarin, yaitu mulai pukul 09.30 WIB hingga 17.00 WIB.

“Kalau pagi itu untuk olahraga SD sampai jam 09.00 WIB jadi kami buka jam 10.00 WIB. Sore hari kalau pas ada latihan bola, mobil-mobil akan kami geser,” ungkap Bendahara Pokdarwis Sendangsari ‘Promenoreh’, Kardiman.

Advertisement

Kardiman mengaku hanya ingin membantu para wisatawan menuju Kalibiru maupun obyek wisata lain dengan aman dan nyaman. Setiap orang dikenakan biaya Rp35.000 untuk layanan antar-jemput, baik menggunakan mobil maupun sepeda motor. Mereka juga menyediakan layanan informasi wisata di wilayah perbukitan menoreh. Namun, tidak ada paksaan untuk menggunakan jasa pokdarwis. Kardiman juga merasa selama ini tidak pernah menerima protes dari warga maupun wisatawan terkait keberadaan parkir wisata.

“Kami terbuka sehingga bisa koordinasikan bersama. Kalau benar ada [keberatan], nanti jalan keluarnya apa,” kata Kardiman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif