News
Kamis, 1 September 2016 - 12:15 WIB

SIDANG KOPI BERSIANIDA : Saksi Ahli: Jessica Punya Unsur Psikopat!

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saksi yang juga sahabat Mirna, Hanie Juwita Boon (kanan), bersama sejumlah pegawai kafe Olivier mengikuti rekonstruksi kejadian kasus kematian Wayan Mirna Salihin dalam persidangan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Kuasa hukum Jessica sempat mempertanyakan keberadaan sedotan yang dinilai merupakan salah satu fakta perjalanan sianida di kopi Mirna. (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Sidang kopi bersianida ke-17 kasus pembunuhan Wayan Mirna menghadirkan saksi ahli

Solopos.com, JAKARTA — Sidang kopi bersianida ke-17 kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016). Dalam sidang kali ini menghadirkan saksi ahli Sarlito Wirawan dan Ronny Nitibaskara.

Advertisement

Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, sempat keberatan dengan saksi ahli Ronny Nitibaskara karena pernah memeriksa Jessica dan membantu penyidikan kepolisian. Otto juga keberatan karena Ronny adalah penasihan Kapolri. Jadi Otto menduga Ronny tidak akan independen dalam memberikan kesaksian. Tapi hakim tetap setuju dengan adanya dua saksi dengan catatan bila tidak objektif tidak akan digunakan.

Jaksa penuntut umum (JPU) bertanya apakah Ronny Nitibaskara pernah membantu penyidikan polisi. Saksi ahli pertama, pakar kriminologi UI, Ronny Nitibaskara, mengatakan pernah memberikan keterangan kepada penyidik dalam kasus kematian Mirna dua kali.

Saat diperiksa Ronny, ada gerak-gerik mencurigakan dari Jessica. Ronny mempelajari watak dasar Jessica dengan ilmu Antropologi melalui wajah dan tangan dan rekaman CCTV bersama Antonia Ratih. Tidak ada kesesuaian antara bahasa tubuh dan ucapan Jessica. Menurut Ronny, ada ketidak serasian antara gerak tubuh Jessica dan ucapan secara verbal.

Advertisement

Ada unsur Jessica ingin selalu benar sendiri. Mata Jessica tidak berbinar seperti ada kesedihan dari pengalaman masa lalu yang menyedihkan. Otto yang mendengar kesaksian Ronny keberatan karena privasi terdakwa, Jessica, diganggu dan tidak relevan dalam persidangan.

Dalam rekaman CCTV 7, Jessica duduk di pojokan, menggeser kursi dan mengibaskan rambut. Menurut Ronny itu merupakan tanda mencoba menenangkan diri. Dalam rekaman CCTV, Jessica menyentuh hidung enam kali dan itu menunjukkan ia berbohong. Jessica menengok ke kiri dan ke belakang menunjukkan adanya kecemasan.

Dalam pemeriksaan kedua Jessica sempat menolak memberikan keterangan. Dalam keterangan CCTV pukul 16.28, Jessica terlihat menggeser paperbag dan menghalangi sesuatu. Umumnya itu terjadi bila seseorang tidak terlalu nyaman dengan situasi di kafe tersebut. Untuk membuktikan omongannya, saksi ahli menunjuukan buku literatur yang digunakan untuk memeriksa Jessica.

Advertisement

Jadi kesaksiannya tetap berdasar bukan hanya asal bicara. Dalam rekaman CCTV pukul 17.28, saat pertemuan dengan Jessica, Mirna terlihat tidak nyaman saat bertemu dengan Jessica. Saat Mirna kejang-kejang dilihat dari CCTV, Jessica terlihat lega.

Dari hasil analisis wajah Jessica menunjukkan kurang adanya percaya diri. Jessica memiliki sifat obsesif dan kecenderungan ingin memiliki dan posesif terhadap teman. Ronny juga mengatakan Jessica diduga memiliki unsur psikopat, tapi hal itu harus diteliti lebih lanjut. Dari 22 ciri-ciri psikopat, empat di antaranya dimiliki Jessica.

Jessica termasuk orang dengan tipe gabungan dari narsistik, emosi tidak stabil, ingin dicintai, sensitif, dan tidak suka dikritik. Kesimpulan Ronny, Jessica memiliki potensi membahayakan diri sendiri dan orang lain. Pengamatana CCTV, wawancara dan analis wajah cukup untuk menyimpulkan profil kepribadian Jessica.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif