News
Kamis, 1 September 2016 - 12:22 WIB

SIDANG KOPI BERSIANIDA : Ahli Ungkap Kebohongan & Arti Tatapan Mata Jessica

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Sidang kopi bersianida berlanjut. Ahli mengungkapkan ada kebohongan dan tatapan matanya juga menunjukkan sesuatu.

Solopos.com, JAKARTA — Terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, dinilai berbohong oleh ahli kriminologi yang memeriksanya. Hal itu dinilai dari beberapa aspek perilaku Jessica, yaitu analisis gesture dan wajahnya.

Advertisement

Penilaian ini diungkapkan oleh Prof Dr Tb Ronny Rahman Nitibaskara dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016). Pertama kali, Ronny menjelaskan hasil analisisnya dari tatapan mata Jessica. Dari situ, Ronny menyimpulkan ada kebohongan yang disampaikan Jessica.

“Artinya saya simpiulkan adanya kebohongan-kebohongan, ada ketidakserasian verbal dan nonverbal. Terkesan ada unsur tidak banyak narsistik,” kata Ronny sambil meminta izin kepada hakim untuk mengungkapkan kepribadian Jessica. Namun, hal itu tidak diperkenankan hakim dan jaksa.

Dari tatapan mata, Ronny melihat mata Jessica tidak berbinar yang bisa diartikan memiliki masalah terpendam. “Kalau dalam mata jessica, sama sekali tidak berbinar, hanya kesedihan, pengalaman masa lalu yang betul-betul dirasakan terus-menerus, dan tidak berhenti saat itu,” katanya.

Advertisement

Ronny menjamin analisisnya berdasarkan metode yang valid. Dia membandingkan mata Jessica dengan sejumlah pesohor yang dikenal luas oleh publik, yaitu Mel Gibson, Jimmy Carter, dan Julia Robert. Mata Jessica, katanya, berkebalikan dari ketiga orang itu.

“Bukan seperti Gibson, Carter, atau Julia robert. Ini sebaliknya. Mata berbinar dan tidak berbinar ada artinya. Misalnya, Dwiki Darmawan, matanya berbinar, artinya tidak pernah mengalami kesulitan hidup,” katanya.

Untuk meyakinkan, dia pernah mengonfirmasi kesimpulan itu kepada Dwiki. “Saya pernah ketemu beliau, ‘hebat sekali mata Anda berbinar’. Itu dibenarkan oleh beliau,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif