Jogja
Kamis, 1 September 2016 - 11:55 WIB

KISAH INSPIRATIF : Suka Duka Anny Menjadi Polwan, Kasus Cebongan Paling Berkesan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat saat memberikan ucapan selamat atas kenaikan pangkat Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Anny Pudjiastuti di Mapolda DIY, Rabu (31/8/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Kisah inspiratif datang dari polwan DIY yang menerima kenaikan pangkat menjadi Kombes Pol

Harianjogja.com, SLEMAN– Anny Pujiastuti menjadi satu-satunya polisi wanita (polwan) di Polda DIY yang menerima kenaikan pangkat menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) di Mapolda DIY, Rabu (31/8/2016).

Advertisement

Ia telah menjabat sebagai sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda DIY  selama delapan tahun lamanya. Ibu dua anak ini sudah mengalami sepuluh Kapolda DIY berganti, namun dirinya tetap bertahan untuk jabatan tersebut.

“Menjadi pelayan yang membantu sepuluh anggota itu pengalaman yang sangat luar biasa,” ucap dia sambil tertawa lebar, usai upacara kenaikan pangkat di Polda DIY, Rabu (31/8/2016).

Advertisement

“Menjadi pelayan yang membantu sepuluh anggota itu pengalaman yang sangat luar biasa,” ucap dia sambil tertawa lebar, usai upacara kenaikan pangkat di Polda DIY, Rabu (31/8/2016).

Ia kemudian kembali bercerita, satu per satu pengalamannya. Kata dia, masing-masing Kapolda memiliki karakter yang berbeda dengan demikian sebagai pelayan yang bertugas membantu kinerja Kapolda ia harus cepat untuk beradaptasi dan mengikuti sistem kerja yang diterapkan oleh Kapolda.

“Ya mau tidak mau saya harus mengikuti seperti apa gaya kepemimpinan atasan saya,” tegasnya.

Advertisement

“Tapi delapan tahun menjabat, tahun paling berat itu tahun 2013, saat ada kasus di lapas Cebongan. Itu tidak pernah terlupakan selama hidup saya,” kata Anny kepada para wartawan yang sontak senyum mendengar ceritanya.

Bersambung halaman 2

Advertisement

Saat salah satu wartawan bertanya, bagaimana dengan wartawan. “Bagi Bunda wartawan seperti apa?”. Sejenak tersenyum lalu ia segera menjawab. “Wartawan bagi saya keluarga,” kata dia.

Ia mengibaratkan wartawan dalam hal pekerjaan adalah patner kerja, namun disisi lain ia sudah menganggap rekan media adalah keluarga sendiri. Suatu kebahagiaan bisa bersinergi dengan rekan-rekan semua ini. Kepuasan batin akan lebih terasa lengkap saat ada sebuah pekerjaan yang selesai dengan baik dan dengan bantuan teman teman media.

Berkisah mengenai suka duka menjadi polwan dengan jabatan yang tinggi namun masih dengan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Ia menjelaskan, kata dia lebih banyak sukanya dibanding dukanya.

Advertisement

Suka saat bisa menyelesaikan tugas, mengabdi kepada masyarakat sat itulah kepuasan batin serasa terpenuhi. Lalu dukanya menurut dia tidak banyak duka meski hanya kelelahan fisik tapi bagi bunda saat mampu menyelesaikan tugas semua duka akan hilang.

“Lelah itu pasti, Tapi mampu menjalankan tugas dan menyelesaikan tugas sebagai pelayan masyarakat dengan baik di situlah kepuasan batin saya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif