Jogja
Kamis, 1 September 2016 - 04:23 WIB

INFRASTRUKTUR JOGJA : TPA Piyungan, Seharusnya Pemadatan Setiap Hari, Kok Jadi Pemadatan Kapan-kapan?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Infrastruktur Jogja ditarget segera diperbaiki.

Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, Suyana menyebut pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan menjadi salah satu penyebab kegagalan meraih Piala Adipura.  Karena itu, ia mendesak Pemda DIY utuk memperbaiki pengelolaan TPAS Piyungan karena TPAS tersebut dikelola Pemda sejak 2015 lalu.

Advertisement

Menurut dia, semestinya pengelolaan TPA Piyungan harus sudah dengan metode sanitary landfill atau pemadatan setiap saat sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Namun sampai saat ini TPAS Piyungan masih dengan metode controlled landfill atau pemadatannya kadang-kadang, bahkan sampah dibiarkan menggunung atau open dumping. Karena itu, selama belum ada perubahan pengelolaan TPAS Piyungan, maka Piala Adipura sulit untuk diraih.

Suyana menambahkan, untuk meraih Adipura sebenarnya hanya kurang nilai sedikit, dan persoalan tersebut ada dalam pengelolaan sampah. Pihaknya tidak memungkinkan untuk membuat TPAS sendiri karena keterbatasan lahan.

TPAS Piyungan berlokasi di Piyungan, Bantul. Pemkot selama ini membuang sampah di lokasi tersebut. selain kota, Sleman juga membuang sampah di TPAS Piyungan. Sebelumnya TPAS tersebut dikelola Kota, Sleman, Bantul melalui koordinasi Kartamantul. Namun sejak 2015 lalu, pengelolaan TPAS Piyungan menjadi kewenangan provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif