Jogja
Kamis, 1 September 2016 - 09:55 WIB

INFRASTRUKTUR JOGJA : Masalah TPAS Piyungan Kompleks, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Infrastruktur Jogja ditarget segera diperbaiki.

Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Bidang Cipta Karya, DPUP-ESDM DIY, Muhammad Mansur mengatakan persoalan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan bukan hanya tekhnis, tetapi juga persoalan sosial. Seperti keberadaan masyarakat sekitar lokasi, pemulung, dan sapi. Selain itu, adanya keterbatasan sumber daya pengelola sampah dan juga anggaran.

Advertisement

“Butuh persiapan yang matang, tapi prinsifnya kami bersama kabupaten dan kota merevitalisasi TPAS Piyungan agar lebih baik penanganannya,” kata Mansur, Rabu (31/8/2016)

Kepala DPUP-SESDM yang juga pelaksana tugas Sekda DIY, Rani Sjamsinarsi juga enggan disalahkan dalam penanganan TPAS Piyungan. Menurut dia, waktu pengelolaan TPAS Piyungan diserahkan pada provinsi 2015 lalu, yang pertama dilakukan adalah konsolidasi dan mencoba menginventarisir kebutuhan yang diperlukan untuk kembali ke metode sanitary landfill.

“Tahun 2016 baru bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dan mengganti peralaran yang rusak. Jelas sanitary landfill belum bisa dilakukan karena alat pemadat untuk sampah tdak punya,” katanya, melalui pesan singkat selular.

Advertisement

Kartamantul pun, kata dia pada 2013 lalu belum mampu menerapkan sanitary landfill karena keterbatasan sumberdaya karena biaya sanitary landfill lebih mahal dibanding controled landdill dan open dumping. Saat ini pihaknya tengah mengupayakan pengadaan alat sanitary landfill .

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif