News
Kamis, 1 September 2016 - 09:10 WIB

BERITA TERPOPULER : Kronologi Massa PSHT Geruduk Ceper hingga Negara Tandingan

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota massa yang menggeruduk Dukuh Ngeseng, Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper dikumpulkan di salah satu lorong Mapolres Klaten, Selasa (30/8/2016). Massa menggeruduk Dukuh Ngeseng pada Senin (29/8/2016) malam. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Berita terppopuler Solopos.com kali ini mengenai kronologi massa PSHT menyerang Ceper Klaten dan negara tandingan.

Solopos.com, SOLO —  Ratusan orang dari salah satu perguruan silat menggeruduk Dukuh Ngeseng, Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Senin (29/8/2016) malam. Akibat kejadian itu, sekitar 21 rumah rusak serta seorang warga mengalami luka-luka.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Massa berdatangan dengan berjalan kaki dari wilayah Delanggu. Salah satu warga Dukuh Krenekan, Desa Klepu, Ceper, Prapto, massa sempat berniat memasuki perkampungan di wilayahnya. Beruntung, massa urung memasuki kawasan perkampungan setelah dihalau warga.

Mereka lantas terus bergerak menuju Dukuh Ngeseng, Desa Jambukulon yang berada di seberang Stasiun Ceper. “Hampir sebagian besar saat itu membawa bambu,” kata Prapto saat ditemui di Klepu, Selasa (30/8/2016) dini hari.

Berita terpopuler lainnya, Bupati Seno yang akan membangun kereta gantung dan ada 17 warga Sragen yang bergabung dengan negara tandingan Presiden Mujais yang berpusat di Malang. Korban pengikut negara tandingan diperkirakan terus bertambah. Simak berita terpopuler Solopos.com, Kamis (1/9/2016):

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif