News
Kamis, 1 September 2016 - 11:00 WIB

255 Perusahaan di Shanghai Tutup Jelang KTT G-20

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi polusi udara di kota-kota besar. (Huffingtonpost.com)

Sebanyak 255 perusahaan di Shanghai terpaksa tutup menjelang KTT G-20 untuk mengurangi polusi.

Solopos.com, SHANGHAI – Sebanyak 255 perusahaan di Shanghai berhenti beroperasi sementara, guna mengurangi polusi menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada Minggu-Senin (4-5/9/2016).

Advertisement

Penghentian sementara operasional juga berlaku bagi perusahaan minyak raksasa milik negara Sinopec Shanghai Petrochemical dan Baoshan Iron & Steel, perusahaan furnitur serta cat, demi mengurangi tingkat polusi di Shanghai, khususnya di Hangzhou yang hanya berjarak dua jam perjalanan darat.

Demikian pernyataan resmi Pemerintah Shanghai, yang diterima Antara, Kamis (1/9/2016).

Pihak berwenang Tiongkok pekan lalu meminta ratusan pabrik di lima provinsi untuk berhenti beroperasi.

Advertisement

Menghentikan sementara operasional pabrik besar maupun kecil, merupakan hal rutin yang dilakukan Pemerintah Tiongkok, ketika dipercaya menjadi tuan rumah sebuah perhelatan besar berskala internasional, menyusul keberhasilan Olimpiade 2008 di Beijing.

Langkah serupa dilakukan Tiongkok ketika menjadi tuan rumah KTT APEC 2014 di Beijing, yang dikenal dengan “APEC Blue”, dan kini Tiongkok berupaya membuat hal serupa pada KTT G20 di Hangzhou, dengan semboyan “G20 Blue”.

Semboyan “G20 Blue” pun diterapkan ke seluruh kota dan provinsi yang berdekatan dengan Hangzhou, Provinsi Zhejiang, tempat pertemuan puncak negara-negara G20 digelar.

Advertisement

Kontrol pabrik yang meliputi perusahaan kimia, produsen bahan bangunan dan produsen tekstil berlaku di seluruh daerah delta Sungai Yangtze di sekitar Shanghai dan mencakup Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Anhui dan Jiangxi, serta sembilan kota di Provinsi Shandong, yang berjarak hampir 435 mil utara dari Hangzhou.

Di Hangzhou, selain menutup pabrik, pembatasan penggunaan kendaraan juga telah dilakukan sejak beberapa pekan silam, dan pemerintah setempat meliburkan warganya selama satu pekan dan didorong untuk berwisata ke luar Hangzhou.

Departemen Perlindungan Tiongkok mencatat Beijing berada pada peringkat 66 dari 74 kota terpolusi di Negeri Panda tersebut. Shanghai dan Hangzhou masing-masing berada pada urutan 57 dan 43.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif