Jogja
Rabu, 31 Agustus 2016 - 05:40 WIB

PROYEK PASAR NGANGKRUKSARI : Proyek Rp13 Miliar Harus Selesai Desember 2016

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Izin alih fungsi tanah kas desa dari pertanian menjadi pasar tradisional sudah diterbitkan Gubernur DIY.

Harianjogja.com, BANTUL-Pasar Ngangkruksari di Desa Donotirto, Kretek harus menghabiskan anggaran senilai Rp13miliar dalam waktu empat bulan. Izin lahan pasar telah terbit.

Advertisement

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santoso mengatakan, izin alih fungsi tanah kas desa dari pertanian menjadi pasar tradisional sudah diterbitkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono 15 Agustus lalu. Artinya kata dia pembangunan pasar tradisional sudah dapat dilaksanakan.

Pada 23 Agustus lalu pemerintah telah menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada rekanan PT Citra Prasasti Konsorindo untuk memulai proyek pembangunan. “Sudah mulai pekerjaan seperti meratakan tanah, memasang alat untuk batas lokasi pembangunan,” ujar Slamet Santoso, Selasa (30/8/2016).

Proyek pasar tersebut menelan biaya senilai Rp13 miliar. Sesuai aturan proyek harus selesai sebelum tutup tahun 2016. Slamet mengatakan, praktis waktu pembangunan pasar hanya empat bulan terhitung September hingga Desember. “Harus selesai tepat waktu bagaimana pun caranya,” papar dia.

Advertisement

Panitia lelang dari pemerintah menjadwalkan rapat dengan rekanan untuk membahas strategi teknis di lapangan agar proyek selesai tepat waktu, namun tidak mengabaikan standar mutu dan volume pekerjaan. “Rekanan akan mencari cara bagaimana proyek selesai tepat waktu. Entah menambah jumlah pekerja atau lembur kami belum tahu,” imbuh dia.

Ketua Komisi C DPRD Bantul yang membidangi masalah infrastruktur Wildan Nafis mengatakan, pengerjaan proyek bernilai belasan miliar dalam waktu hanya empat bulan berpotensi kacau balau. Misalnya pembangunan asal-asalan atau tidak memenuhi spek karena dikejar waktu. “Kami akan memantau pelaksanaan pembangunan ini jangan sampai tidak sesuai spek,” kata Wildan Nafis.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif