Jogja
Rabu, 31 Agustus 2016 - 11:20 WIB

ABRASI PANTAI SELATAN : Masih Baru, Pantai Baru Pandansimo Alami Pengikisan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan sedang memilah benih mangrove yang akan ditanam di pantai Baros, Desa Srigading, Sanden. Penanaman Mangrove tersebut salah satunya dimaksudkan untuk mencegah abrasi. Selasa (30/8/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Abrasi Pantai Selatan kian memprihatinkan.

Harianjogja.com, BANTUL –– Abrasi di Pantai Selatan terutama di sepanjang pantai yang terletak di Bantul tergolong tinggi. Di Pantai Baru Pandansimo kini tinggal menyisakan 40 meter jarak antara bibir pantai dan lapak-lapak pedagang. Padahal menurut aturan jarak aman adalah 200 meter.

Advertisement

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Istiwasono, menyebut jika tingginya abrasi di sepanjang Pantai Kwaru sampai Pantai Baru Pandansimo, selain disebabkan faktor gelombang pasang di Pantai Selatan, juga disebabkan minimnya kiriman pasir dari Sungai Progo.

“Kalau di sana, di sekitar Pantai Baru Pandansimo itukan berdekatan dengan muara Sungai Progo. Sementara muatan pasir dari Gunung Merapi yang terbawa arus di sungai tersebut juga terhambat,” ungkapnya saat melakukan penanaman 1000 pohon mangrove bersama dengan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, di Pantai Baros, Desa Srigading, Sanden, Selasa (30/8/2016)

Lebih lanjut menurut Istiwasono, terhambatnya pasokan pasir yang biasanya terbawa arus sungai hingga ke tepian Pantai Selatan membuat proses alam tersebut makin terganggu. Apalagi di sepanjang Sungai Progo banyak ditemukan aktivitas penambangan pasir, baik yang menggunakan alat berat maupun penambangan rakyat yang menggunakan alat sederhana.

Advertisement

Sementara itu Kepala Bidang Dalitbang Bappeda Kabupaten Bantul, Tlau Sakti Santosa, menuturkan jika salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasi abrasi di Pantai Selatan yakni dengan menanam mangrove, melestarikan hutan lindung di Pantai Selatan, dan sejumlah program yang bisa disiasati oleh pemerintah untuk meminimalisir abrasi.

“Sebenarnya tahun lalu kami telah mengajukan permohonan pembangunan beton penahan abrasi ke pusat (Jakarta). Rencananya beton penahan abrasi itu akan dipasang antara Pantai Kwaru dan Pantai Baru Pandansimo. Tapi karena belum mendapat persetujuan dari pusat, rencana itu belum bisa kami jalankan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif