News
Selasa, 30 Agustus 2016 - 21:30 WIB

PILKADA JAKARTA : Dulu Ingin Sandiaga, PKB Kini Buka Pintu untuk Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) memegang roti buaya yang diberikan oleh sejumlah relawan Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/8/2016). Roti buaya yang diberikan oleh relawan tersebut bertujuan untuk meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat agar tetap berdampingan untuk kembali maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Manuver jelang Pilkada Jakarta kian tak pasti. Kini, giliran PKB yang menyatakan tak tutup pintu bagi Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Manuver partai politik jelang Pilkada Jakarta kian tidak pasti. Setelah PDIP santer dikabarkan akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan tak menutup pintu buat Ahok.

Advertisement

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Daniel Johan tak menampik jika di menit terakhir (last minute) partainya akan ikut menjadi bagian dari tim pemenangan Ahok. “PKB enggak akan menutup pintu dari Pak Ahok,” tukasnya.

DPP PKB akan mengumumkan calon baik cagub ataupun cawagub ada pertengahan September 2016 mendatang. “Nanti nunggu hasil survei, ada dua hal yaitu suara DPW dan komunikasi politik. PKB kalaupun memilih Ahok itu karena keputusan politik. Kami melihat secara kinerja,” lanjutnya.

Secara terpisah, politikus PKB Abdul Kadir Karding mengomentasi wacana Ahok yang meminta agar Gubenur DKI Jakarta ditunjuk langsung oleh Presiden. “Tidak ada alasan itu karena otonomi khusus pun tidak ditunjukan kecuali Yogyakarta,” ujarnya. Baca juga: PKB Tak Kaget PDIP Usung Ahok.

Advertisement

Dirinya memandang bahwa wacana tersebut merupakan bentuk ketakutan Ahok dalam kompetisi perebutan kursi DKI 1 atau justru untuk mencari sensasi untuk meningkatkan popularitasnya. Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ahok Masih Teratas, Tapi Turun.

“Karena berdasarkan survei, semakin hari semakin turun, dan kegelisahan masyarakat atas kepemimpinan Ahok semakin banyak. Survei terakhir walaupun berbeda-beda, tapi trennya menurun. Jadi, Ahok ini ketakutan dan khawatir sehingga Ahok minta ditinjuk langsung. Tidak usah dituruti, undang-undang tidak memberikan jalan itu, baik UU Pilkada, UU Otda [otonomi daerah], ataupun UU Pemda,” tutupnya.

Selama ini, beberapa elite PKB sering menunjukkan sikap cenderung mendukung calon selain Ahok. Belum lama ini, Ketua Fraksi PKB Ida Fauziyah meyakini elektabilitas Sandiaga Uno perlahan akan menyusul Ahok. Menurutnya, sosok Sandiaga dianggap seimbang untuk menyaingi Ahok karena memiliki kemampuan komunikasi publik yang cukup bagus.

Advertisement

“Saya kira kita butuh pemimpin nomor 1 di DKI yang memiliki kapasitas, kompetensinya ada dan yang paling penting punya komunikasi politik dan komunikasi publik yang cukup bagus serta bisa diterima semua masyarakat Jakarta, dan itu ada di sosok Sandiaga Uno,” ujar Ida, Selasa (23/8/2016) lalu. Baca juga: Inilah Skenario yang Memungkinkan Ahok Kalah.

Meski mengklaim sosok Sandiaga mampu menyaingi Ahok, Ida mengakui partainya memang belum memutuskan siapa yang kelak akan jadi jagoannya di Pilkada Jakarta. “Masih dalam proses tapi masuk dalam radarnya DPP PKB, bahkan Ketua umum pak Muhaimin pernah menawarkan Sandiaga dengan kader PKB, pak Hasbi [ketua DPW PKB DKI] misalnya,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif