Soloraya
Senin, 29 Agustus 2016 - 17:17 WIB

WISATA KARANGANYAR : Cantik! Taman Bunga di PG Tasikmadu Ini Diburu Pencinta Selfie

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berfoto di taman bunga di dekat PG Tasikmadu Karanganyar, Senin (29/8/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Wisata Karanganyar kini semakin lengkap dengan adanya taman bunga di kawasan Pabrik Gula Tasikmadu.

Solopos.com, KARANGANYAR – Lelaki mengenakan baju putih itu berulangkali memarahi temannya. “Mbak, nggaya o [Mbak, bergaya lah]. Ekspresi mu. Difoto kok nutup irung [Difoto kok menutup hidung],” kata lelaki yang mengaku bernama Adit.

Advertisement

Dia memarahi teman perempuannya, Fitri. Berulangkali Adit mengarahkan Fitri untuk bergaya sembari memegang bunga atau bergaya lainnya. Tetapi, Fitri yang berpijak pada cor semen malah menengok ke kanan dan ke kiri.

“Iki ambune ora keruan [Ini baunya enggak enak]. Mulane ndang cepet sing motret [Makanya lekas memotret],” ujar Fitri membalas teriakan Adit.

Bau menyengat itu terasa khas. Terutama saat melintas di sekitar pabrik gula (PG) yang sedang menggiling tebu. Fitri mencium bau limbah hasil proses pembuatan gula atau sering disebut blotong. Fitri sedang berdiri di dekat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAl) PG Tasikmadu.

Advertisement

Warga berfoto di taman bunga di dekat PG Tasikmadu Karanganyar, Senin (29/8/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pengendara yang melintas di sekitar PG Tasikmadu pasti menciup bau serupa. Namun, belum banyak yang tahu apabila sejumlah orang malah mendatangi sumber bau. Rata-rata kaum hawa. Mereka bergaya di antara hamparan bunga di dekat IPAL PG Tasikmadu.

“Saya tahu dari media sosial. Ada yang pasang foto taman bunga. Latar belakangnya masjid. Ada juga yang taman bunga latar belakangnya bangunan tua. Lalu saya cari kok sepertinya dekat PG [Tasikmadu]. Ketemu,” ujar warga Karanganyar itu saat ditemui wartawan Senin (29/8/2016).

Advertisement

Hamparan kebun bunga itu semakin dikenal pemburu spot selfie. Bunga kana, melati air, dan parikesit tumbuh pada lahan seluas 1.000 meter persegi. Lokasinya mudah dijangkau, yaitu sebelah selatan pintu masuk Agrowisata Sondokoro.

Salah satu operator IPAL PG Tasikmadu, Sukasno, 35, menuturkan aneka jenis tanaman ditanam di beberapa petak kolam IPAL. Dia mengklaim kegunaan taman bunga itu untuk menakar kualitas air limbah dan mengurangi kadar racun limbah. Menurut dia, kebun ramai dikunjungi warga pada sore hari dan akhir pekan.

“Silakan menikmati bunga di kebun asalkan tidak merusak bunga. PG Tasikmadu tidak memungut biaya. Kebun itu sudah dibuat sejak lima tahun lalu. Tetapi, akhir-akhir ini baru ramai dikunjungi anak sekolah dan warga lain untuk sekadar foto,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif