Jatim
Senin, 29 Agustus 2016 - 20:05 WIB

UMKM MADIUN : Pemkab Kembangkan 4 Motif Batik Khas Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ada batik khas Madiun di Pameran Maulid Nabi, Minggu (4/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

UMKM Madiun, Pemkab mulai mengembangkan 4 motif khas dengan menggandeng pengrajin batik.

Madiunpos.com, MADIUN–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mengembangkan empat motif batik yang dijadikan kekhasan atau ciri dari wilayah setempat dengan menggandeng pengrajin batik yang ada.

Advertisement

“Keempat motif batik yang dikembangkan dan dijadikan ciri khas dari batik Kabupaten Madiun tersebut adalah Batik Kenongo yang merupakan motif batik paling tua, Batik Porang, Batik Serat Jati, dan Batik Gabah Sinawur,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo seperti dikutip Madiunpos.com dari Antara, Senin (29/8/2016).

Menurut dia, kelompok pengrajin batik di Kabupaten Madiun saat ini ada sekitar 10 kelompok yang tersebar di Kecamatan Madiun, satu lagi di Kecamatan Balerejo, dua di Kecamatan Pilangkenceng, dua di Kebonsari, dua di Kecamatan Wungu, satu di Sawahan, dan satu lagi di Kecamatan Dolopo.

“Pengembangan batik yang digarap Pemkab Madiun tersebut tentu saja dengan melibatkan 10 kelompok pengrajin batik yang ada. Mereka memproduksi, baik batik tulis maupun batik cap,” kata dia.

Advertisement

Masing-masing kelompok pengrajin tersebut masih berskala kecil produktivitasnya. Bahkan, terkadang mereka memproduksi batik berdasarkan pesanan. Meski demikian, para pengrajin tersebut sangat giat dalam melestarikan budaya batik yang telah menjadi ikon dunia.

Sawung menjelaskan masing-masing corak di batik khas Madiun tersebut memiliki makna tersendiri. Seperti unsur motif gabah sinawur melambangkan Kabupaten Madiun sebagai lumbung pangan, terutama padi Jawa Timur sebelah barat.

Demikian juga dengan unsur motif porang yang merupakan komoditas ekspor warga tepian hutan di Kabupaten Madiun, motif serat jati yang melambangkan wilayah Kabupaten Madiun 40 persen berupa hutan jati, dan motif kenanga melambangkan keharuman dan diambil dari nama desa tempat batik tersebut dibuat, yakni di Desa Kenongorejo, Pilangkenceng.

Advertisement

Guna mengembangkan batik khas di wilayahnya, Pemkab Madiun telah melakukan berbagai upaya di antaranya, penggunaan seragam batik khas bagi seluruh PNS di Kabupaten Madiun sepekan sekali serta pameran batik baik di tingkat regional dan nasional.

“Pada awal September mendatang juga ada ajang lomba peragaan busana Batik 2016 bagi peserta umum di Alun-Alun Mejayan Kabupaten Madiun. Adapun busana batik yang dilombakan harus merupakan motif batik khas Kabupaten Madiun,” kata Sawung.

Ia menambahkan peragaan busana batik tersebut bertujuan untuk menggeliatkan bisnis batik di Kabuppaten Madiun. “Selain itu, juga bertujuan untuk mengenalkan batik khas Kabupaten Madiun ke masyarakat agar budaya batik semakin dicintai terlebih oleh warga Kabupaten Madiun sendiri,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif