SOLOPOS.COM - Pencermatan data pemilih. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Pilkada Kulonprogo segera masuk tahapan pemutakhiran data pemilih
Harianjogja.com, KULONPROGO-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo segera menetapkan susunan panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) untuk mempersiapkan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. Masyarakat terus diimbau turut mencermati proses penentuan daftar pemilih tetap (DPT) terbaru.
Pembentukan PPDP dijadwalkan hingga Senin (5/8/2016) pekan depan. Personel yang dibutuhkan setidaknya mencapai 937 orang sesuai rencana jumlah tempat pemungutan suara (TPS).
Meski begitu, Ketua KPU Kulonprogo, Isnaini mengatakan, daftar nama yang calon anggota PPDP sudah disiapkan. “Daftar nama untuk PPDP di Kulonprogo sudah ada, tinggal penetapan saja,” ungkap Isnaini, Minggu (28/8/2016).
PPDP akan menindaklanjuti hasil analisis terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) di Kulonprogo yang telah tercatat sebanyak 340.299 orang. Angka tersebut diketahui lebih besar dibanding daftar pemilih tetap (DPT) terakhir yang mencapai 335.897 orang.
Tahap pemutakhiran data pemilih selanjutnya dilaksanakan mulai 8 September hingga 7 Oktober mendatang. Tim PPDP akan melakukan survei dan kroscek data ke lapangan. Sebuah stiker bertuliskan nama-nama dalam daftar pemilih kemudian ditempel di setiap rumah yang telah di data.
Isnaini lalu kembali meminta masyarakat turut mengawal proses pemutakhiran data pemilih di wilayah masing-masing. Partisipasi itu diharapkan dapat mencegah adanya pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena kendala administratif.
Masyarakat diimbau ikut mencermati data yang digarap PPDP untuk memastikan keluarga, tetangga, maupun dirinya sendiri telah terdaftar oleh petugas. “Jika ada yang belum tercantum, segera lapor ke petugas di desa masing-masing,” ucap Isnaini.
Sementara itu, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kalirejo Kokap, Kardi menyatakan tengah sibuk mengolah DP4 sebelum dicek oleh PPDP. Mereka berusaha membagi DP4 menjadi beberapa kelompok kecil berdasarkan wilayah jangkauan setiap TPS.
“Termasuk misalnya dia tercatat sebagai warga RT nama tapi tinggalnya sudah di RT mana. Kami masih mengolah itu,” ujar Kardi.