Jogja
Senin, 29 Agustus 2016 - 10:20 WIB

MERTI DUSUN : Warga Manding Arak Gunungan Sepatu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunungan Sepatu dipikul dan diarak bersama oleh warga saat puncak acara merti Dusun Manding pada Minggu (28/8/2016). (Foto istimewa)

Merti dusun digelar warga Manding dengan mengarak gunungan sepatu

Harianjogja.com, BANTUL— Gunungan Sepatu senilai Rp4 juta diarak, kemudian diperebutkan oleh warga dalam puncak acara merti Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul, Minggu (28/8/2016).

Advertisement

Sesepuh Dusun Manding jumakir menjelaskan dalam merti dusun ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk gunungan meruncing ke atas yang diarak keliling oleh warga menyimbolkan hal tersebut.

Menurut Jumakir merti dusun sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Menurutnya yang melatar belakangi merti dusun pada ratusan lalu adalah adanya wabah penyakit di Dusun Manding karena warga jarang yang bersyukur. “Setelah dilakukan syukuran atau merti dusun wabah pernyakit tersebut akhirnya hilang,” cerita Jumakir.

Sementara itu jumakir menerangkan, gunungan tidak diarak mengunakan kendaraan melainkan dipikul bersama-sama sebagai simbol kebersamaan di antara warga masyarakat. salah satu gunungan yang khas dari Dusun Manding adalah satu gunungan yang berisi puluhan sepatu.

Advertisement

Menurut Jumakir Gunungan sepatu tersebut merupakan ciri khas Desa Manding sebagai salah satu desa wisata yang menghasilkan kerajinan kulit termasuk sepatu. “Puluhan sepatu itu didapat dari para pengrajin yang menyumbangkan sepatu untuk dibuat gunungan. Total nilainya sekitar Rp4 juta,” ujarnya.

Selain gunungan sepatu, masih terdapat puluhan gunungan lainya. Jumakir memaparkan, total terdapat 12 Rukun Tetangga (RT) yang mengikuti acara puncak merti dusun. Sebanyak 12 RT tersebut masing-masing membuat dua gunungan yang berisi hasil bumi. Selain itu kata Jumakir terdapat juga satu buah gunungan yang berisi 41 ayam ingkung.

Menurut Ketua panitia merti dusun, Samekto mengungkapkan merti Dusun Manding sudah dimulai sejak 20 Agustus lalu, berbagai acara sudah diadakan selama sembilan hari. mulai dari pementasan ketoprak dan pertunjukan wayang kulit.

Advertisement

Lebih lanjut dia mengungkapkan total biaya yang dikeluarkan panitia kurang lebih 100 juta. Dia mengaku mendapat bantuan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bantul sebanyak Rp25 juta. “Sisanya berasal dari swadaya marsyarakat,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif