Jogja
Senin, 29 Agustus 2016 - 20:25 WIB

KREDIT USAHA RAKYAT : BRI Genjot KUR di Sektor Pertanian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Selogiri tengah mengolah sawahnya, Sabtu (13/8/2016). Beberapa sawah di wilayah tersebut ditanami padi. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Kredit usaha rakyat (KUR) terus digenjor penyerapannay oleh BRI

Harianjogja.com, SLEMAN–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan berjalan sesuai target yang ditetapkan. Sampai Agustus 2016, BRI sudah menyalurkan KUR sebesar Rp45 triliun.

Advertisement

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan, dari total KUR Rp100 triliun secara nasional tahun ini, BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp67 triliun.

“Penyebaran KUR cukup baik dan kami optimistis sampai akhir tahun semua sudah tersalurkan. Mungkin sampai November atau Desemner sudah habis,” ujar dia ketika ditemui di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sleman, Kamis (25/8/2016).

Ia mengatakan, untuk bisa menjangkau sektor mikro, akses merupakan faktor paling penting. Sektor pertanian diharapkan menjadi potensi untuk meningkatkan serapan KUR. Sektor Pertanian dipandang mempunyai komposisi cukup bagus.

Advertisement

“Penyaluran kredit ini mampu membuat masyarakat yang sebelumnya kurang bedaya guna menjadi mampu meningkatkan perekonomiannya,” kata dia.

Asmawi mengatakan penerima KUR di BRI mencapai saat ini sudah 45 juta orang dengan rata-rata menerima Rp5 juta. Setiap BRI memberikan KUR kepada satu orang, dia bisa mempekerjakan dua orang di sektor informal. Artinya bisa mengurangi angka pengangguran di sektor informal.

Ia menjelaskan, jika daya beli masyarakat meningkat, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga akan terdorong. Sektor konsumsi pun meningkat yang tadinya belanjanya tidak terlalu besar bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan akan berdampak positif pada sektor produksi yang juga ikut meningkat.

Advertisement

“NPL-nya kecil hanya kisaran 0,02 sampai 0,03 persen dikarenakan keterlambatan pembayaran yang nantinya akan dilunasi,” kata dia.

Asmawi menyampaikan, dengan melihat kondisi perekonomian makro saat ini tidak terlalu banyak berpengaruh pada perekonomian mikro. Mengenai suku bunga, ia mengaku masih akan bertahan di 9%. Namun, besarnya suku bunga tergantu pemerintah apakah nantinya akan menurunkan lagi atau tidak.

Ia mengungkapkan, BRI telah menyalurkan KUR secara merata di beberapa daerah dengan sektor yang merata pula, termasuk sektor pertanian untuk meningkatkan petani dalam rangka swasembada pangan tahun ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif