News
Senin, 29 Agustus 2016 - 00:00 WIB

KISAH UNIK : Ini Resep Panjang Umur Manusia Tertua di Dunia Asal Sragen, Mbah Gotho 146 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Gotho salah satu manusia tertua di dunia asal Sragen (JIBI/Solopos/Dok)

Kisah unik Mbah Gotho pria berusia 146 tahun membagian resep panjang umurnya.

Solopos.com, SRAGEN — Suparlan atau Sodimejo atau biasa dipanggil Mbah Gotho merupakan satu manusia tertua di dunia. Pria berusia 146 tahun ini berasal dari Dukuh Segeran RT 018/RW 008, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.

Advertisement

Mbah Gotho manusia tertua di dunia asal Sragen mengaku punya resep hidup sehingga usianya bisa mencapai nyaris satu setengah abad. Dia kini tinggal di rumah cucunya, Suryanto, 46, di Cemeng, Sambungmacan, Sragen.

Baca juga:
Kondisi Mbah Gotho Usia 146 Tahun
Mbah Gotho di Usia 144 Tahun
Sodimejo Sragen Manusia Tertua pada usia 140 tahun
Mbah Gotho Sabar Menanti Ajal

Gotho memiliki empat istri resmi namun hanya memiliki tiga anak. Semua istri dan anaknya sudah mendahuluinya. Prinsip hidupnya sabar dan menerima apa adanya. Prinsip itulah yang membuat Gotho hidup lama.

Advertisement

Ia sangat suka dengan jamu daun pepaya. Ia mengeluh beberapa hari terakhir tak lagi dibelikan jamu itu oleh cucunya. “Sabar itu subur. Narima [menerima] itu bakal utama. Itu yang mestinya dipegang manusia sampai kiamat. Saya itu makan pahit, asin, pedas, manis ya saya terima. Jagat itu ada dua, yakni jagat [orang bebuat] baik dan jagat [orang berbuat] buruk,” ujarnya ketika ditemui Solopos.com, Sabtu (28/8/2016).

Ia beberapa kali menyebut kiamat sudah dekat. Ia menyampaikan pesan agar selalu ingat. “Beja-bejane wong lali luwih beja sing eling [untung-untungnya orang lupa lebih untung orang yang ingat],” katanya seperti piwulang yang disampaikan Ranggawarsita.

Suryanto menyampaikan kalau simbahnya pernah hanyut di sungai tetapi bisa selamat sendiri.

Advertisement

“Simbah itu suka mencari ikan di Sungai Bengawan Solo. Saya masih ingat, kendati sudah tua pun masih suka mencari ikan. Saat hanyut di sungai itu ya karena sering mencari ikan. Selain itu, dulu masih rajin mencakul ke sawah. Kadang juga bersih-bersih rumput. Sekarang hanya bisa duduk-duduk karena sudah lemah,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif