Jogja
Senin, 29 Agustus 2016 - 08:20 WIB

DUTA MUSEUM : Keterlibatan Pemenang Mampu Dongkrak Jumlah Kunjungan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kuncoro dan Putu (tengah) saat ditetapkan sebagai juara umum pemilihan duta museum DIY 2016 dalam grand final, Sabtu (27/8/2016) malam. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Duta Museum merupakan program kerja Dinas Kebudayaan DIY.

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Kebudayaan DIY menetapkan dua peserta putra dan putri dalam malam Grand Final Pemilihan Duta Museum DIY 2016 di Hotel Grand Aston, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Jogja, Sabtu (27/8/2016) malam.

Advertisement

Asisten Sekda Bidang Keistimewaan Setda DIY Didik Purwadi menyatakan, museum adalah bagian dari budaya yang menjadi ciri khas keistimewaan DIY. Oleh sebab itu ia berharap kepada duta museum 2016 yang terpilih agar melaksanakan tugasnya dengan baik menjadi penggerak utama di bidang permuseuman di DIY.

“Jogja ada keistimewaannya di bidang budaya yang harus juga diurusi terkait permuseuman. Kepada finalis duta museum ini diharapkan sinergi Pemda, masyarakat untuk memasyarakatkan museum,” ungkap Didik di sela-sela menghadiri acara Duta Museum 2016, Sabtu (27/8/2016) malam.

Didik mengakui dengan adanya duta museum cukup efektif dalam melakukan promosi di bidang permuseuman kepada masyarakat. Ia mencontohkan, salahsatu museum di Pleret Bantul yang menyimpan benda kuno, awalnya memang sepi. Akantetapi, setelah mendapat sentuhan dari duta museum, saat ini ada banyak kegiatan di sana seperti tari-tarian sehingga banyak warga yang berkunjung.

Advertisement

“Ini kami harapkan terus meningkat lagi,” ujar dia.

Kabid Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY Kuswardhani menambahkan, sebelum melewati grand final, 12 finalis telah melewati sejumlah penyaringan ketat. Seperti membuat sebuah kegiatan atau project di salahsatu museum. Duta museum yang terpilih akan menjalankan tugasnya, seperti mengenalkan museum kepada para pelajar.

“Dari 12 finalis, kami menetapkan dua sebagai juara umum serta empat lainnya sebagai runner up,” ungkap dia.

Advertisement

Sejumlah aspek yang menjadi indikator dalam penilaian antara lain, budaya meliputi tatakrama, etika budaya Jawa. Aspek permuseuman, berupa aktivitas dan pengetahuan tentang museum. Tak hanya itu, finalis juga harus melewati ujian pada aspek komunikasi atau public speaking dalam kaitan pemasaran dan presentasi personal. Aspek kemampuan berbahasa baik lokal, nasional dan bahasa lain serta aspek psikologi turut menjadi bagian dari ujian yang harus dilewati.

Tim juri menetapkan juara umum duta museum 2016 yaitu Putu Anggita Wijayanti dan Kuncoro Sejati. Putu adalah marketing communication salahsatu stasiun TV, sementara Kuncoro seorang entrepreneur. Keduanya mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp24 juta. Kemudian runner pertama putri diraih oleh Paskalia Siwi dan runner up pertama putra diberikan kepada Masagus M. Briliant Hidayah dengan memperoleh uang pembinaan Rp21,6 juta. Sedangkan runner up kedua yaitu Ganish Wardhani Eka Rizkydan Muhammad Zaki Albana, masing-masing berhak atas uang pembinaan sebesar Rp19,2 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif