Sport
Minggu, 28 Agustus 2016 - 15:30 WIB

Rifat Sungkar Akui Sirkuit Drag Race Boyolali Berstandar Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua pembalap motor memulai start dalam ajang Pertamax Motorsport Drag Bike Championship 2016, yang digelar di Komplek Pemkab Boyolali, di Kemiri, Mojosongo, Minggu (28/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Lintasan balap motor atau sirkuit drag race Boyolali diakui Rifat Sungkar memenuhi standar internasional.

Solopos.com, BOYOLALI — Atlet reli motor nasional, Rifat Helmy Sungkar atau akrab disapa Rifat Sungkar, terkesima dengan lintasan balap motor di Komplek Terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri, Mojosongo. Sirkuit berupa jalur lurus sepanjang 400-an meter di Jl. Merdeka Timur Boyolali itu dinilai sama dengan arena simulasi drag race standar Internasional.

Advertisement

“Trek ini sangat sempurna. Jalan terbagi dua lajur sehingga pas untuk dua motor. Jalan lurus sepanjang 400 meter kemudian sampai titik 200 meter atau titik pengeremen ada tanjakan. Ini sangat ideal untuk drag bike dan standarnya Internasional,” kata Rifat Sungkar, di sela-sela Pembukaan Pertamax Motorsport Drag Bike Championship 2016, Minggu (28/8/2016).

Pertamax Motorsport Drag Bike Championship 2016 yang digelar di Boyolali merupakan seri III. Dua seri sebelumnya digelar di Indramayu dan Banjar Patroman, Jawa Barat. “Ini adalah ajang perdana yang kami gelar di Boyolali. Sangat luar biasa karena masyarakat dan juga peserta cukup antusias mengikuti ajang ini,” kata Rifat, yang juga promotor ajang Pertamax Motorsport Drag Bike Championship 2016.

Pembalap reli nasional yang berkali-kali menjuarai berbagai kejuaraan nasional maupun internasional ini berharap ajang balapan tahun depan dapat digelar lagi di Boyolali. Ketua Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jateng, AKBP (Purn) Kadarusman, menyampaikan olah raga drag bike sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Advertisement

Olah raga ini juga dinilai efektif mengurangi aktivitas negatif para geng motor. “Ajang seperti ini adalah jawaban bagi mereka sehingga kami pun adakan drag bike di setiap kota,” kata Kadarusman.

Atlet drag bike diharapkan menjunjung tinggi sportivitas dan mengutamakan keselamatan. Pengprov IMI Jateng tahun ini akan ambil bagian dalam PON XIX di Jawa Barat. Dia berharap atlet drag bike dari Jawa Tengah bisa mempertahankan tradisi emasnya. “Dari PON 2004 hingga 2012, Jateng selalu meraih medali emas,” kata dia.

Panitia Penyelenggara Pertamax Motorsport Drag Bike Championship 2016, Jamal S. Alurmei, menjelaskan drag bike di Boyolali akhirnya diikuti 351 starter dari berbagai daerah di Indonesia. Kejuaran ini memperlombakan 16 kelas mulai dari kelas motor bebek, sport, dan matik. Selain itu juga ada kelas lomba supporting race untuk lokal Jateng, yang dikhususkan untuk kelas pemula. Yang menarik dalam ajang ini, kata Jamal, adalah penghargaan bagi mekanik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif