News
Minggu, 28 Agustus 2016 - 16:45 WIB

KISAH INSPIRATIF : Brian Turunkan Bobot 10 Demi Jadi Pendonor Hati Ayahnya

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - John Barnes dan anaknya Brian Barnes. (Istimewa)

Kisah inspiratif datang dari pria bernama Brian Barnes yang rela turunkan berat badan agar bisa menjadi pendonor ayahnya.

Solopos.com, MICHIGAN – Pria bernama John Barnes mengurai kisah mengharukan putranya berjuang demi dirinya. John didiagnosis sirosis hati, ia butuh donor hati untuk bisa bertahan hidup. Sayan John harus menunggu 17.000 pasien lain untuk bisa mendapat donor.

Advertisement

Dokter mengatakan, selain mencari donor dari orang yang sudah meninggal, sebagian hati dari donor hidup masih bisa tumbuh pada resipien dan membawa hasil yang baik. Hanya saja, John tak mau jika ia meminta keempat anaknya untuk menjadi donor.

Namun, diam-diam anak bungsu John, Brian Barnes menjalani skrining untuk menjadi donor bagi ayahnya. Bahkan, Brian berdiet dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin olahraga untuk memperbesar peluangnya menjadi donor bagi sang ayah.

“Dalam 6 minggu berat badan saya turun 10 kg. Ini saya lakukan karena saya tidak sanggup jika hanya berdiri dan tidak menjadi donor bagi ayah saya. Selama ini ayah selalu ada untuk saya dan sekarang saatnya saya melakukan suatu hal untuk dia,” kata Brian, dikutip dari CNN.

Advertisement

Apa yang dilakukan Brian membuahkan hasil. Ia dinyatakan cocok menjadi donor hati untuk ayahnya. John sendiri merasa senang ketika mendengar ada seseorang yang bisa mendonorkan sebagian hatinya. Namun, ia terkejut dan khawatir ketika tahu si donor adalah putranya sendiri.

“Saya takut ada risiko berbahaya yang terjadi pada Brian. Selama ini saja saya sudah memikirkan bagaimana kehidupan orang yang mendonorkan hatinya demi membuat saya bisa melanjutkan hidup. Dan ternyata, saat ini si donor adalah anak saya sendiri,” tutur John.

Namun, dokter berhasil meyakinkan John bahwa risiko itu bisa diminimalkan. Sehingga, John tak perlu khawatir akan keselamatan Brian. Jelang transplantasi, John mengisahkan bagaimana ia mencengkeram kuat tangan Brian, putra bungsunya yang kini menjadi penyelamat hidupnya.

Advertisement

“Tatapan mata Brian meyakinkan saya bahwa semuanya baik-baik saja. Bayi kecil saya yang dulu kini menyelamatkan nyawa saya,” ujar John.

Prosedur transplantasi berjalan lancar dan kini Brian sudah dibolehkan pulang. Sementara, John masih harus menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit. “Brian memiliki bekas luka yang mengingatkan apa yang ia beri pada saya dan saya punya bekas luka yang lebih besar dan itu mengingatkan bahwa Brian sudah menyelamatkan hidup saya,” kata John.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif