ISC B 2016 untuk PSS Sleman berlangsung emosional
Harianjogja.com, SLEMAN — Laga kandang terakhir PSS Sleman, Sabtu (27/8/2016) sore di Stadion Maguwoharjo selama fase grup Indonesia Soccer Championship berlangsung emosional. Terlepas dari hasil imbang yang diperoleh skuat Super Elang Jawa kontra Madiun Putra di laga itu, bagi seluruh pemain, pelatih, ofisial, hingga suporter, pertandingan itu memang sengaja didedikasikan atas jasa-jasa almarhum Supardjiono yang meninggal, Rabu (24/8/2016).
Seperti diketahui, almarhum adalah sosok penting dari perjalanan PSS Sleman beberapa musim terakhir. Sejak menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh PSS Sleman 2012 silam, tangan dingin almarhum memang sukses membentuk skuat Super Elja menjadi seperti sekarang.
Itulah yang menyebabkan belasan ribuan suporter yang hadir seolah mengabaikan hasil imbang yang diperoleh Busari, dkk saat menghadapi Madiun Putra. Bahkan usai pertandingan, mereka menyiapkan seremonial khusus untuk mengenang dan mendoakan almarhum.
Dengan altar sederhana berupa meja berhias karangan bunga dan, dua buah lilin, dan potret almarhum, semua pemain, pelatih, ofisial, dan suporter menyanyikan secara khusus lagu milik Endank Soekamti yang berjudul Sampai Jumpa. “Bersama kami tadi, juga ikut serta, Aditya Hermawan Wicaksono [putra tunggal almarhum],” kata Manajer PSS Sleman Arief Juliwibowo sambil mengusap sisa airmatanya usai seremonial.
Bagi Arief, kepergian almarhum menjadi pukulan telak bagi semua orang yang mencintai PSS Sleman. Ia tak menampik, saat ini, Super Elja temgah berduka.
“Beliau adalah orang yang sangat berjasa bagi PSS Sleman,” kenangnya.