News
Minggu, 28 Agustus 2016 - 14:25 WIB

BOM MEDAN : Pelaku Teror Gereja Santo Yosep Ngaku Disuruh Seseorang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

Bom Medan diduga menyasar seorang pastor di Gereja Santo Yosep.

Solopos.com, MEDAN – Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat pelaku teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan dr Mansyur Medan, Minggu (28/8/2016), masih satu orang. Si pelaku mengaku kepada polisi bahwa dia disusuh seseorang untuk melancarkan teror ke gereja itu.

Advertisement

Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah menyatakan polisi terus mendalami kemungkinan adanya kelompok yang bertanggung jawab atas teror ini, namun belum dapat mengonfirmasi jika aksi teror ini dikaitkan dengan kelompok bersenjata ISIS dengan alasan adanya simbol tertentu dalam tas yang dibawa pelaku.

“Pelakunya masih satu orang atas nama Ivan,” kata Nur Falah.

Polisi masih memokuskan kasus ini dengan dugaan rencana pembunuhan Pastor Albert S. Pandiangan yang dikejar ketika akan memberikan kotbah.

Advertisement

Polisi juga belum bisa mengaitkan serangan teror ke gereja ada kaitan dengan kelompok tertentu. “Belum bisa menyimpulkan karena pelaku juga masih bungkam,” kata Nur Falah.

Nur Falah mengungkapkan pelaku sempat mengakui disuruh seseorang untuk melakukan aksinya, namun polisi belum mengetahui identitas orang yang menyuruh pelaku itu. “Sampai saat ini belum diketahui inisialnya,” sambung Nur Falah.

Polisi terus mengembangkan penyelidikan, termasuk membawa pelaku ke tempat tinggalnya di Jan Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.

Advertisement

Mengenai bom yang diduga dibawa pelaku, Nur Falah menyatakan tidak ada yang meledak di dalam gereja Katolik itu, namun dia membenarkan ada benda-benda mencurigakan yang dapat diduga bom seperti kabel dalam tas yang dibawa pelaku.

“Ya, memang ada kabel tetapi kita masih melakukan penyelidikan dulu,” kata Nur Falah.

Polisi juga merampas barang bukti lain seperti sepeda moton milik pelaku, pisau, ransel yang diduga membawa barang yang diduga bom, dan pakaian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif