News
Minggu, 28 Agustus 2016 - 21:30 WIB

BNPB Peringatkan Episode Lanjutan Banjir Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satu unit mobil terendam banjir di areal parkir pertokoan di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (28/8/2016) dini hari. Curah hujan yang tinggi serta meluapnya Kali Krukut menyebabkan kawasan tersebut dilanda banjir setingginya 70 cm hingga 1 meter. (JIBI/Solopos/Antara/Ali Qital)

Banjir Jakarta diprediksi masih akan berpotensi terjadi.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir. Pasalnya, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, fenomena La Nina diperkirakan akan memberikan pengaruh meningkatnya curah hujan di DKI Jakarta sehingga potensi banjir akan meningkat.

Advertisement

“Masyarakat diimbau selalu waspada hadapi banjir. Apalagi dampak dari La Nina diperkirakan akan meningkatkan curah hujan yang akan mengguyur Ibu Kota,” ujarnya, Minggu (28/8/2016).

Pihaknya juga memperkirakan puncak hujan lebat akan berlangsung selama November 2016 hingga Maret 2017 di wilayah Jakarta. Sutopo menilai bahwa selain faktor dari sisi drainase yang tidak mampu menampung dan mengalirkan aliran permukaan, tingginya curah hujan juga harus diwaspadai.

Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Sabtu (27/8/2016) telah menyebabkan banjir di 39 rukun warga (RW).
Banjir terkonsentrasi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur karena hujan berintensitas tinggi turun di wilayah ini. Baca juga: Kebanjiran, Status Komersial “Elite” Kemang Dipertanyakan.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD DKI Jakarta terdapat 39 RW di 15 kelurahan 8 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Sebanyak 10.538 KK atau 31.622 jiwa terdampak langsung oleh banjir, meski tidak ada pengungsian akibat banjir.

Banjir di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Cilandak, Cipete Selatan, Pasar Minggu, Mampang Prapatan, dan Pesanggrahan. Sedangkan di Jakarta Timur banjir di Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, dan Kramat Jati. “Daerah yang paling parah terendam banjir adalah di Kelurahan Petogogan Kecamatan Kebayoran Baru yang terendam banjir setinggi 90-100 cm,” ujarnya.

Menurutnya sekitar 39 RT di 3 RW di daerah Kelurahan Petogogan Kecamatan Kebayoran Baru terendam banjir, serta banyak rumah dan kendaraan yang terjebak oleh banjir. Sedangkan di Kecamatan Cilandak, banjir setinggi 40–100 cm merendam tiga kelurahan dan 9 RW yang meliputi 54 RT di Kelurahan Pondok Labu, Cipete Selatan, dan Gandaria Selatan.

Advertisement

Tinggi banjir di Kelurahan Gandaria Selatan mencampai 70–100 cm. Kendaraan yang nekat melintas jalan akhirnya mogok di jalan. Begitu juga dengan banjir di Kecamatan Pasar Minggu yang meliputi Kelurahan Jatipadang dan Ragunan. Saat ini banjir sebagian sudah surut.

Dampak banjir, selain menimbulkan ribuan rumah dan banyak kendaraan terendam banjir, juga menimbulkan kemacetan di berbagai ruas jalan. Pusdalops BPBD DKI Jakarta masih melakukan pendataan banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif