Soloraya
Minggu, 28 Agustus 2016 - 19:30 WIB

Bekas Pasar Darurat Bangunharjo Solo Jadi Tempat Mesum

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di kios bekas pasar darurat Bangunharjo, Manahan, Banjarsari, Solo, Minggu (28/8/2016). Kios pasar darurat tersebut kerap dijadikan tempat mesum anak-anak muda. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Bekas pasar darurat Bangunharjo, Manahan, Solo, menjadi tempat mesum karena tak kunjung dibongkar.

Solopos.com, SOLO — Warga Kampung Gremet, Manahan, Banjarsari, Solo, mengeluhkan bekas bangunan pasar darurat Bangunharjo yang tak kunjung dibongkar Pemkot Solo. Pasalnya, bekas kios yang terbuat dari kayu dan tripleks itu kerap dijadikan tempat mesum.

Advertisement

Salah seorang warga Dian Susanti, mengatakan pasar darurat Bangunharjo dibangun pemkot pada awal 2015. Saat itu, Pemkot Solo membangun pasar darurat karena pasar lama akan direvitalisasi. “Warga memperbolehkan pemkot membangun pasar darurat di pinggir Jl. KS Tubun Manahan setelah tidak ada pilihan tempat lagi,” ujar Dian saat ditemui Solopos.com di Pasar Bangunharjo, Minggu (28/8/2016).

Pembangunan Pasar Bangunharjo, lanjut dia, sudah selesai pada akhir tahun lalu. Namun, bekas bangunan pasar darurat sampai sekarang tidak kunjung dibongkar. Bekas bangunan pasar darurat tersebut kondisinya mangkrak, kumuh, dan mengganggu kenyamanan warga. “Kami sering mendapati kios bekas pasar darurat dijadikan tempat mesum anak muda dari luar Manahan,” kata dia.

Warga kampung sudah pernah melaporkan kepada kepala pasar dan lurah Manahan agar bangunan bekas pasar darurat segera dibongkar. Namun, sampai sekarang belum ditindaklanjuti Pemkot Solo.

Advertisement

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Jono. Menurut dia, banyak warga membuang sampah di lokasi bekas bangunan pasar darurat. Banyaknya sampah yang menumpuk di lokasi pasar menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu pengguna jalan. “Kami meminta Pemkot segera membongkar bekas bangunan pasar darurat agar jalan kampung kembali bersih seperti semula,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pasar Bangunharjo Manahan, Triyanto, mengatakan keinginan pengelola pasar membongkar bekas kios pasar darurat sudah pernah dilontarkan awal tahun ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo sebagai dinas yang menangani revitalisasi pasar, sampai sekarang belum selesai melelang bekas pasar darurat.

“Kami sudah menerima banyak keluhan dari warga serta Lurah Manahan terkait persoalan itu. Pemerintah kelurahan pun sudah melayangkan surat resmi kepada pemkot,” kata dia.

Advertisement

Triyanto menambahkan lelang bekas pasar darurat sampai saat ini masih dalam proses. Ia berharap awal bulan depan sudah ada pemenang lelang sehingga bekas bangunan pasar darurat bisa segera dibongkar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif