Soloraya
Sabtu, 27 Agustus 2016 - 06:30 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Balitbang Kenalkan Pestisida Nabati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pertanian Boyolali diharapkan semakin baik dengan dikenalkannya pestisida nabati.

Solopos.com, BOYOLALI — Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi (Balitbangtan) Kementerian Pertanian kembali menawarkan teknologi baru pada demplot area (dem area) sawah yang akan dimanfaatkan untuk peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS).

Advertisement

Teknologi pestisida yang diperkenalkan adalah pestisida nabati. Pestisida ini dinilai aman bagi lingkungan dan manusia. Penyemprotan massal di dem area tanam serentak untuk peringatan HPS sudah dilakukan Jumat (26/8/2016) kemarin di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono.

Kepala Balai Penelitan Tanah Balitbangtan Kementan, Wiratno, menyampaikan pestisida nabati berbahan dasar tanaman atau tumbuhan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.

Advertisement

Kepala Balai Penelitan Tanah Balitbangtan Kementan, Wiratno, menyampaikan pestisida nabati berbahan dasar tanaman atau tumbuhan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.

Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.

“Pestisida bisa untuk mencegah. Jadi ada atau tidak ada hama dan organisme pengganggu tanaman [OPT], pestisida ini tetap aman bagi tanaman dan tanah,” kata Wiratno, di sela-sela penyemprotan di Tanjungsari, kemarin.

Advertisement

Pestisida nabati diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi petani. Menurut Wiratno, penggunaan pestisida sintetis atau kimia hanya memberikan keuntungan ekonomis namun residu yang ditinggalkan cukup berbahaya. Penggunaan pestisida kimia secara terus menerus menimbulkan dampak resistensi tanaman terhadap berbagai jenis hama.

Penanggung jawab program tanam serentak di Trayu dan Tanjungsari dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng, Budi Hartoyo, menyampaikan sudah banyak petani di wilayah Trayu dan Tanjungsari yang juga ingin mencoba pestisida nabati. Sayangnya, untuk saat ini, Balitbang baru bisa memberikan pestisida nabati untuk sawah seluas 30 hektare yang menjadi dem area proyek HPS.

Seperti diketahui, dem area untuk peringatan HPS dilaksanakan di Trayu dan Tanjungsari dengan total luas sawah 100 hektare.

Advertisement

Penyemprotan pestisida nabati pada dem area itu akan dilakukan dua kali. “Cukup dua kali, saat padi berumur 2-3 pekan dan menjelang keluarnya bulir padi dari batang,” ujar Budi.

Budi mengatakan penyemprotan pestisida juga diupayakan dilakukan secara massal agar pengendalian OPT bisa lebih efektif. “Artinya tidak ada kesempatan bagi OPT untuk berpindah-pindah,” ujar Budi.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif