News
Sabtu, 27 Agustus 2016 - 20:30 WIB

Java Jadi Brand Wisata Jateng-DIY, Penjelasan Logo dan Tagline

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Java digunakan sebagai brand destinasi wisata Jateng-DIY (Istimewa)

Java dipilih menjadi merek destinasi wisata di Jateng dan DIY.

Solopos.com, SOLO — Nama Java yang merepresentasikan pulau dan kebudayaan Jawa akhirnya resmi menjadi nama merek (name brand) destinasi pariwisata Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain mewakili masyarakat Jawa tanpa tersekat secara teritorial, kata Java juga sudah tersohor di mata dunia.

Advertisement

Hal ini terungkap dalam sosialisasi Penyusunan Strategi Destinasi Branding untuk Wilayah Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) di Hotel Novotel, Solo Sabtu (27/8/2016).

Hadir dalam acara itu para pemangku kepentingan pariwisata Soloraya, Jawa Tengah, bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Solo, serta praktisi industri kreatif hingga periklanan Soloraya.

Advertisement

Hadir dalam acara itu para pemangku kepentingan pariwisata Soloraya, Jawa Tengah, bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Solo, serta praktisi industri kreatif hingga periklanan Soloraya.

Acara tersebut merupakan tindak lanjut terpilihnya wilayah Joglosemar sebagai satu di antara 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia. Sepuluh destinasi unggulan itu adalah Jakarta, Bali, Bandung, Batam, Medan, Makassar, Banyuwangi, Lombok, kawasan Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat, dan Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang).

Dalam acara sosialisasi juga menyepakati Cultural Wonders sebagai tagline brand Java. Dengan demikian, brand name dan tagline Pariwisata DIY-Jateng ialah Java: Cultural Wonders.

Advertisement

“Tentu saja karena kata Java dan tagline Cultural Wonders ini sangat mudah diingat, mudah diucapkan, mudah dipahami, serta familiar,” ujar konsultan Perancang Strategi Branding Destinasi untuk Wilayah Joglosemar dari PT Karma Wi Bangga ini.

Ada pun signature yang dipakai dalam logo ialah siluet stupa Candi Borobudur berwarna kuning, berhiaskan sulur-sulur berwarna warni. Logo ini adaptasi dari aset Wonderful Indonesia yang menjadi master brand pariwisata Indonesia.

Makna Logo Java

Advertisement

Pemakaian gambar candi sebagai perlambang tempat suci menuju tingkatan kesempurnaan hidup. “Borobudur ini merupakan salah satu keajaiban yang diakui dunia. Jumlah pengunjungnya tertinggi di Indonesia, baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” jelasnya.

Menurut Ike, branding destinasi wisata harus berbasis konsumen, bukan berbasis produk. Artinya, sebuah branding harus melihat sejauh mana konsumen memahami dan mengerti destinasi wisata. Itulah sebabnya, merek “Java” dipilih ketimbang

“Joglosemar” seperti yang diusulkan sejumlah kalangan selama ini. “Sebab, Java ini sudah survive, mendunia, simbol kebudayaan, ketimbang Joglosemar. Sangat rugi kalau kita tak memakainya,” jelas dia.

Advertisement

Argumentasi itu juga diperkuat oleh keberadaan Internet yang menjadi menyokong utama dunia pariwisata. Mesin pencari Google, kata dia, sangat mudah melacak kata “Java” ketimbang “Joglosemar”.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan branding Java: Cultural Wonders dinilai sangat kuat karakternya. Branding ini diharapkan mampu menyatukan seluruh kekuatan dan potensi wisata di Joglosemar dan sekitarnya.

“Kita tahu, dunia pariwisata ini tak mengenal batas wilayah administrasi sehingga diperlukan dukungan semua stakeholder. Tak hanya branding, tapi juga sinergi komunikasi pemasaran antara pusat dan daerah,” ujarnya.

Eny melanjutkan pembentukan branding destinasi wisata Joglosemar diharapkan mampu mengejar target nasional 20 juta wisatawan pada 2019 nanti. Branding, lanjut Eny, hanya salah satu ikhtiar untuk menciptakan strategi pemasaran yang selaras dan lebih terarah. “Rencananya, branding sepuluh destinasi wisata unggulan Indonesia bakal diluncurkan akhir 2016 oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif