News
Jumat, 26 Agustus 2016 - 15:30 WIB

Turki Bebaskan 2 Mahasiswi Indonesia yang Diduga Terkait Gullen

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dwi Puspita Ari Wijayanti, WNI di yang turut ditangkap penguasa Turki. (Google+)

Dua mahasiswi Indonesia yang ditahan aparat Turki karena diduga terkait Fethullah Gullen, akhirnya dibebaskan.

Solopos.com, JAKARTA — Dua mahasiswi Indonesia dibebaskan aparat Turki kemarin waktu setempat setelah ditahan selama dua pekan. Mereka ditahan lantaran dituding terkait dengan Fethullah Gulen, sosok yang disebut pemerintah Turki mendalangi kudeta pada Juli lalu.

Advertisement

Kedua mahasiswi itu bernama Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian. Mereka telah diserahkan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada pejabat konsuler Kedutaan Besar RI untuk Turki yang datang ke kota Bursa. “Mereka dalam keadaan sehat meski tampak kelelahan. Keduanya sudah sempat berbicara langsung dengan orang tua masing-masing melalui telepon,” kata Duta Besar RI di Ankara, Wardana, dikutip bbc.co.uk, Jumat (26/8/2017).

Menurut Wardana, kedua mahasiswi itu ditangkap pada 11 Agustus lalu di sebuah rumah yang dikelola oleh yayasan asal Turki bernama Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association atau PASIAD. Oleh pemerintah Turki, yayasan tersebut dituding sebagai salah satu organisasi bentukan pengikut Fethullah Gulen.

“Awalnya kedua mahasiswi bukan target aparat keamanan, namun karena berada dalam satu rumah dengan beberapa orang yang menjadi target keduanya ikut ditangkap,” kata Wardana.

Advertisement

Dalam proses penahanan, baru diketahui kedua mahasiswi itu tidak terkait dengan Fethullah Gulen. Hanya saja, mereka menerima beasiswa dari Yayasan PASIAD.

Wardana mengatakan sebanyak 35 pelajar dan mahasiswa penerima beasiswa dari Yayasan PASIAD ditampung di kediaman Duta Besar RI Ankara. Selain alasan keamanan, para WNI ditampung karena mereka sudah tidak lagi menerima uang beasiswa dari Yayasan PASIAD.

Di Indonesia, Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengumumkan bahwa PASIAD terkait dengan Fethullah Gulen dan meminta sembilan sekolah yang tersebar di Indonesia ditutup karena bekerja sama dengan PASIAD. Lembaga ini dikenal luas di dunia pendidikan karena memberikan beasiswa kepada para mahasiswa dari berbagai negara berpenduduk mayoritas muslim di Asia, termasuk Indonesia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif