Jogja
Jumat, 26 Agustus 2016 - 04:40 WIB

PETERNAKAN SLEMAN : Genjot Produksi Susu Kambing PE, Pemkab Datangkan Bibit Unggul

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kambing etawa super (bandungkambingetawa.wordpress.com)

Pemerintah akan mendatangkan bibit kambing PE yang berkualitas untuk mendongrak produksi susu kambing.

Harianjogja.com, SLEMAN—Sleman siap menggenjot produksi sapi kambing peranakan etawa (PE). Salah satu upaya mewujudkan itu, pemerintah akan mendatangkan bibit kambing PE yang berkualitas untuk mendongrak produksi susu kambing.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Sleman, Suwandi Aziz mengakui peternak kambing PE saat ini masih kekurangan bibit berkualitas. Dampaknya, produksi susu kambing tidak maksimal meskipun pangsa pasarnya menjanjikan.

“Ini dampak dari minimnya kambing jantan murni PE. Dari 7.000 ternak PE, yang jantan murni hanya sekitar 20 persennya saja,” kata Suwandi Aziz saat meninjau dan meresmikan gedung Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggayuh Makmur, Dusun Boyong, Hargobinangun, Pakem Sleman, Selasa (23/8)

Menurutnya, proses pengajuan bibit berkualitas dilakukan beberapa waktu lalu. Saat ini, pemerintah pusat sudah menyediakan 200 kambing jantan murni PE berjenis Saanen yang masih dalam tahap penyesuaian. Tambahan kambing PE jantan murni itu, diharapkan mampu memperbaiki kualitas bibit yang ada di Sleman. Dengan begitu produksi susu bisa meningkatkan. Saat ini, katanya, produksi susu kambing masih dibawah potensi.

Advertisement

“Hasil masih rendah, namun secara keseluruhan produksi susu PE cukup tinggi dibanding kabupaten lain. bahkan hasilnya sudah bisa dipasarkan hingga luar Sleman. Saat ini suplai masih didominasi dari wilayah Pakem dan Turi,” jelasnya.

Sementara, Pengawas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggayuh Makmur, Dusun Boyong, Hargobinangun, Pakem Sleman Suwadi mengatakan, pihaknya saat ini baru bisa menghasilkan susu kambing sebanyak 25 liter per hari. Adapun jumlah populasi kambing PE tercatat sebanyak 500 ekor. “Harga susu kambing lebih menggiurkan. Kami terus berupaya mendorong produksi untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Tapi kami masih kesulitan untuk mendorong produksi,” kata Suwadi.

Menurut Suwadi, kelompok ternaknya berkembang berawal dari Merapi project yang diinisiasi oleh PT Sarihusada melalui Merapi Project Danone Ecosystem pada 2010 lalu. Saat ini kelompok tersebut memiliki kambing PE sebanyak 500 ekor dari 40 peternak serta sapi perah sebanyak 20 ekor dari 20 peternak. Dari jumlah ini, mereka mampu memproduksi susu kambing sebanyak 6.000 liter perbulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif