Sport
Jumat, 26 Agustus 2016 - 00:00 WIB

PERSIS JUNIOR : Pernah Dipecat, Memet Tak Trauma

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muhammad Nurhadi El Hamid (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Persis Junior memanggil kembali Muhammad Nurhadi El Hamid.

Solopos.com, SOLO – Pernah menerima surat keputusan (SK) pemecatan dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Solo tidak membuat Muhammad Nurhadi El Hamid trauma kembali membesut Persis Solo Junior (Jr). Dia menerima tantangan anyar sebagai pelatih kepala skuat berjuluk Laskar Sambernyawa Muda itu, 12 tahun setelah didepak dari kursi asisten pelatih.

Advertisement

Pelatih yang akrab disapa Memet itu mengawali karier kepelatihan dengan menukangi sekolah sepak bola (SSB) Bonansa pada 1999 silam. Setelah itu, dia mendapatkan kepercayaan menjadi asisten pelatih Persis Jr. yang dibesut Chaidir Ramli pada 2002. Pada 2004, dia kembali menjadi asisten pelatih Persis Jr. tapi hanya bertahan selama beberapa bulan.

“Waktu menjadi asistennya Pak Chaidir, saya mengantarkankan Persis Jr. angkatannya Imam Rochmawan sampai final Jawa Tengah (Jateng). Pada 2004, Persis Jr. sudah sampai lolos korwil Soloraya, tapi saya lalu menerima SK pemecatan enggak tahu apa alasannya. Saat saya dipecat, staf pelatih yang lain ikut mundur,” kenang Memet saat berbincang dengan Solopos.com, di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (25/8/2016).

Pengalaman tidak mengenakkan itu sempat membuat Memet berpikir ulang saat ditawari jabatan sebagai pelatih kepala Persis Jr. tahun ini. Namun, dia berhasil menepis keraguan dan memantapkan hati untuk memimpin Laskar Sambernyawa Muda di Piala Soeratin 2016.

Advertisement

“Sebenarnya masih waswas juga. Di Solo ini saingan pelatih banyak, saya takut enggak bisa memberikan yang terbaik untuk Persis Jr. Setelah diskusi dengan istri dan teman-teman, akhirnya saya putuskan menerima posisi ini,” ujar pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1971 itu.

Memet tidak memasang target muluk-muluk dalam comeback-nya bersama Persis Jr. kali ini meski banyak pihak berharap pasukannya mampu menembus final nasional. Pelatih berlisensi C itu ingin mengantarkan Laskar Sambernyawa Muda melalui rintangan Piala Soeratin zona Jateng terlebih dahulu, sebelum berpikir soal peluang di putaran nasional.

“Dulu saat menjadi pelatih Persika Karanganyar [2006], saya berhasil mengantarkan sampai babak 15 besar nasional. Kalau sekarang yang terpenting fokus lolos Jateng dulu,” imbuh pria yang juga berprofesi sebagai guru olahraga di SD Negeri Nangsri 03, Kebakkramat, Karanganyar, itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif