Soloraya
Jumat, 26 Agustus 2016 - 14:25 WIB

PASAR TRADISIONAL KARANGANYAR : Tempati Pasar Darurat, Omzet Pedagang Anjlok 50%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembeli berjalan di bagian dalam pasar darurat pedagang Pasar Nglano, Tasikmadu, Jumat (26/8/2016) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Karanganyar, Pasar Nglano di Tasikmadu sedang direvitalisasi.

Solopos.com, KARANGANYAR -Omzet pedagang Pasar Nglano, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, anjlok sekitar 50 persen selama menempati pasar darurat di Lapangan Desa Ngijo, Tasikmadu.

Advertisement

Informasi itu disampaikan sejumlah pedagang yang diwawancara Solopos.com di sela kesibukan berjualan, Jumat (26/8/2016). Menurut mereka jumlah pembeli berkurang signifikan selama di pasar darurat.

“Omzet turun, sekitar 50 persen dari biasanya. Tapi ya masih lumayan lah,” ujar pedagang kelontong asal Nglano, Tasikmadu, Kopin, 54, yang menempati kios di bagian dalam pasar darurat.

Advertisement

“Omzet turun, sekitar 50 persen dari biasanya. Tapi ya masih lumayan lah,” ujar pedagang kelontong asal Nglano, Tasikmadu, Kopin, 54, yang menempati kios di bagian dalam pasar darurat.

Menurut dia fenomena yang sama dirasakan juga pedagang lainnya. Beberapa pelanggan tak lagi membeli di kios milik Kopin. Diduga mereka beralih ke pasar-pasar tradisional lain, seperti Pasar Kaling.
Dia menduga beralihnya sejumlah pelanggan lantaran kondisi pasar darurat yang belum ideal, dan jauhnya jarak.

“Mungkin karena jadi tambah jauh, dan kondisi jalan yang rusak,” imbuh dia.

Advertisement

“Mungkin karena kondisi jalan di depan pasar sedang diperbaiki, banyak debu berterbangan, bikin tak nyaman. Seringnya ada razia kendaraan di depan PG Tasikmadu juga dikeluhkan,” kata dia.

Penuturan senada disampaikan pedagang lainnya, Karmi, 37, warga Bendo, Pojok, Mojogedang. Dia mengakui jumlah pembeli berkurang signifikan selama menempati pasar darurat. Dia meyakini para pelanggan beralih ke pasar-pasar tradisional lain. “Sering ada razia kendaraan di Pertigaan PG Tasikmadu yang membuat calon pembeli segan lewat jalur itu,” tutur dia.

Menurut Karmi kondisi Jl. Kongan di depan pasar darurat, yang sedang diperbaiki juga membuat segan calon pembeli. Saat kendaraan lewat di jalan tersebut selalu memicu debu berterbangan.

Advertisement

“Kalau lewat Pertigaan PG Tasikmadu takut terkena razia, sedangkan kalau lewat Jl. Kongan sering terkena debu. Sementara kalau lewat jalur timur terlalu jauh. Ya begitu lah kondisinya,” imbuh dia.
Kopin dan Karmi berharap perbaikan Jl. Kongan segera diselesaikan. Mereka juga meminta proses revitalisasi Pasar Nglano berjalan sesuai rencana, dan rampung Desember 2016.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, menyampaikan harapan yang sama. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap revitalisasi Pasar Nglano tidak mundur dari jadwal.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Karanganyar diminta menyiapkan rencana penempatan kembali pedagang ke Pasar Nglano pascaproses revitalisasi.

“Saya kira yang juga harus dipersiapkan dengan matang adalah mekanisme penempatan kembali pedagang di Pasar Nglano. Jangan sampai menimbulkan masalah baru,” tutur dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif