Teknologi
Jumat, 26 Agustus 2016 - 12:30 WIB

Lagi, Astronom Temukan Planet Diklaim Pengganti Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegelapan di Bumi (pichost.me)

Astronom membuat kesimpulan planet-plante Proxim mirip bumi.

Solopos.com, NEW YORK – Para Astronom berhasil menemukan sebuah planet seukuran Bumi yang berpotensi untuk menopang kehidupan. Planet bernama Proxima b bergerak di orbit Proxima Centauri berjarak 4,2 tahun cahaya dari sistem solar Bumi.

Advertisement

Proxima b ditemukan menggunakan perangkat dari European Southern Observatory (ESO) bernama La Silla High Accuracy Radial di Chili. Sebagaimana dilansir Space, Jumat (25/8/2016), Proxima b terletak di zona yang dapat dihuni oleh manusia di orbit Proxima Centauri.

Meski begitu, para astronom sendiri tidak memberikan jaminan bahwa planet Proxima b benar-benar sanggup menopang kehidupan manusia di masa depan. Mereka masih belum mengetahui atmosfer dan elemen pembentuk dari planet tersebut.

“Dalam tata surya kita, planet berukuran kecil atau sebagian besar terbuat dari batu. Namun di tata surya lain, kita belum benar-benar mengetahuinya,” Kata Bruce Macintosh, Profesor Fisika di Universitas Standford.

Advertisement

Ia menambahkan bahwa keadaan Proxima b masih belum diketahui apakah akan seperti Bumi atau seperti Neptunus dengan atmosfer yang luas dan gas hidrogen, ataupun Jupiter yang merupakan kombinasi dari es dan air.

Faktor yang menjadi kemungkinan dapat dihuninya Proxima b ialah karena orbit Proxima Centauri merupakan bintang yang cukup aktif. Selain itu, jarak Proxima b dari bintangnya hanya sekira 5 persen jarak antara Bumi dengan matahari.

Dengan begitu, planet tersebut memiliki aliran X-ray sekira 100 kali lebih besar daripada aliran yang diterima Bumi dari matahari. Sementara itu, belum diketahui apakah Proxima b kemungkinan memiliki medan magnet seperti Bumi yang dapat melindungi dari level radiasi eksoplanet.

Advertisement

Jika planet Proxima b tidak memiliki atmosfer, maka suhu di sana akan menjadi lebih dingin dengan temperatur yang diperkirakan mencapai minus 40 derajat Fahrenheit. Namun jika sebaliknya, itu berarti planet tersebut memiliki sumber air di permukaannya yang menandakan bisa dihuni oleh manusia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif