Soloraya
Jumat, 26 Agustus 2016 - 10:40 WIB

HAJI 2016 : Sepi Pembeli, Pedagang Oleh-Oleh di Donohudan Mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengantar calhaj asal pantura Jateng, melintas di depan para pedagang di luar kompleks Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Kamis (25/8/2016). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Haji 2016 para pedagang oleh-oleh di Donohudan mengeluh sepi pembeli.

Solopos.com, BOYOLALI – Sejumlah pedagang di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali yang berjualan berbagai barang dagangan di luar kompleks asrama mengeluh. Karena meski selama dua pekan lebih mereka berdagang di tempat tersebut sepi pembeli.

Advertisement

“Kalau dirata-rata, sejak awal saya berdagang di sini sampai sekarang cenderung sepi. Memang kalau melihat para pengantar calon haji dari berbagai daerah ini kadang ramai, tapi mereka hanya beberapa orang saja yang membeli dagangan saya,” ujar salah seorang penjual makanan, Zidan, 45, ketika ditemui di Asrama Haji Donohudan, Kamis (25/8/2016).

Menurut dia tahun lalu masih lumayan banyak pembeli yang mampir ke warungnya membeli dagangannya. Namun untuk musim haji tahun ini dinilai tidak seramai tahun lalu.
Dia mengaku tak tahu apa penyebab sepinya pembeli. Namun dia menduga hal ini terkait dengan dekatnya musim tahun ajaran baru anak sekolah. Sehingga dana masyarakat banyak yang tersedot untuk memenuhi kebutuhan sekolah putra-putri mereka.

Advertisement

Menurut dia tahun lalu masih lumayan banyak pembeli yang mampir ke warungnya membeli dagangannya. Namun untuk musim haji tahun ini dinilai tidak seramai tahun lalu.
Dia mengaku tak tahu apa penyebab sepinya pembeli. Namun dia menduga hal ini terkait dengan dekatnya musim tahun ajaran baru anak sekolah. Sehingga dana masyarakat banyak yang tersedot untuk memenuhi kebutuhan sekolah putra-putri mereka.

Kendati demikian dia yang sudah tiga tahun berjualan makanan di lingkungan Asrama Haji Donohudan ini masih berharap sisa memperoleh rezeki lebih baik. Karena sejumlah calon haji (calhaj) dari kawasan pantura yang biasa banyak diantar sanak saudara masih ada beberapa yang belum datang.

Secara terpisah salah seorang penjual minuman dan makanan lainnya, Ari, 26, juga mengaku sepi pembeli. Padahal setiap hari dia mengaku harus membayar karcis retribusi Rp4.000 per hari.

Advertisement

Keluhan senada juga dikemukakan pengemudi kereta kelinci, Revan, 24. Dia mengaku kesulitan mencari penumpang. Padahal dia harus mengeluarkan uang untuk biaya membeli bahan bakar, sewa kereta, makan minum dan sebagainya.

“Sekarang ini saingan kereta kelinci seperti ini sudah banyak. Karena itu tinggal untung-untungan, penumpang memilih yang mana,” ujar dia.

Revan mengatakan biasanya para pengantar calhaj setelah mengantar saudara mereka di Asrama Haji Donohudan, mereka ingin menyaksikan saudara mereka terbang. Karena itu mereka ingin melihat di bandara.
Untuk itu dia menarik ongkos Rp5.000 per orang pergi pulang dari Asrama Haji Donohudan ke Bandara Adi Soemarmo.

Advertisement

“Harapan saya nanti para pengantar yang dari pantura masih berdatangan dan mau menumpang kereta saya,” kata dia.

Pada bagian lain, Kasubbag Humas Embarkasi Haji Donohudan, Agus Widakdo mengatakan hingga Kamis siang sudah 40 kelompok terbang (kloter) diberangkatkan dari Donohudan. Jika dihitung sejak awal jumlah calhaj yang ke Tanah Suci sebanyak 14.334 orang.

Sedangkan calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci pada Jumat (25/8/2016) ada tiga kloter. Yaitu kloter 41 dari Kudus akan terbang pukul 07.45. Dua kloter lainnya yakni kloter 42 dan 43 dari Kota Semarang. Kloter 42 berangkat pukul 12.55 WIB dan kloter 43 berangkat pukul 18.45 WIB.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif