Jogja
Jumat, 26 Agustus 2016 - 15:55 WIB

EKTP KULONPROGO : Lansia Butuh Layanan Jemput Bola EKTP

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana antrean saat menunggu giliran membuat EKTP di kantor Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul, Kamis (24/8/2016). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

EKTP Kulonprogo mengharuskan perekaman data di kantor DIsdukcapil sehingga menyulitkan lansia

Harianjogja.com, KULONPROGO-Keterbatasan kemampuan mobilitas warga lanjut usia (lansia) menyebabkan mereka tidak bisa melakukan perekaman KTP elektronik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kulonprogo. Mereka membutuhkan layanan jemput bola.

Advertisement

Kondisi tersebut salah satunya terjadi di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo. Kepala desa setempat, Burhani Arwin mengungkapkan, masih ada sekitar 117 warganya yang belum melakukan perekaman data untuk pembuatan KTP elektronik.

“Kebanyakan adalah jompo, lansia, dan warga berpenyakit berat. Mobilitas mereka sangat terbatas dan tidak memungkikan untuk sampai kantor kecamatan, apalagi kabupaten,” ujar Burhani, Kamis (25/8/2016).

Advertisement

“Kebanyakan adalah jompo, lansia, dan warga berpenyakit berat. Mobilitas mereka sangat terbatas dan tidak memungkikan untuk sampai kantor kecamatan, apalagi kabupaten,” ujar Burhani, Kamis (25/8/2016).

Burhani mengatakan, Dinas Dukcapil Kulonprogo diketahui sudah menjadwalkan jemput bola perekaman KTP elektronik bagi warga Hargomulyo.

Namun, petugas yang dinanti belum juga datang atau pun memberikan kepastian lebih lanjut. Dia berharap, rencana itu segera terealisasi mengingat pemerintah juga memberikan batas waktu hanya sampai 30 September mendatang.

Advertisement

Upaya sosialisasi terus digencarkan agar semua penduduk Kulonprogo memenuhi kewajibannya. Saat ini, instansinya rata-rata melayani 130-180 orang untuk perekaman KTP elektronik per hari.

“Dalam waktu dekat, kami akan umumkan daftar nama yang belum melakukan perekaman melalui kecamatan dan desa,” ucap Djulistya.

Djulistya menambahkan, layanan jemput bola pernah dilaksanakan tahun lalu. Timnya berupaya memfasilitasi warga yang memiliki kendala mobilitas karena berbagai alasan tertentu, misalnya sakit parah. Namun, layanan tersebut hanya bisa dilakukan sesekali karena keterbatasan anggaran dan personel.

Advertisement

Tahun ini, layanan jemput bola bisa saja kembali diberikan kepada kalangan tertentu. Namun, pihak pemerintah kecamatan atau desa diminta memberikan data jumlah penduduk yang membutuhkan layanan khusus itu terlebih dahulu agar lebih efektif dan efisien.

“Harus sekalian banyak. Soal Hargomulyo, nanti saya cek dulu bagaimana infonya,” kata Djulistya kemudian.

Sementara itu, pelaksanaan layanan terkait KTP elektronik diklaim berjalan relatif lancar. Menurut Djulistya, lembar KTP elektronik bisa diterima masyarakat empat hari setelah melakukan perekaman.

Advertisement

“Jaringan lancar dan blangkonya cukup. Kalau mau habis, kita langsunng ke Jakarta untuk mengambil blangko. Kosong [blangko] itu paling lama seminggu,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif