Jogja
Kamis, 25 Agustus 2016 - 07:20 WIB

PENEMUAN GRANAT SLEMAN : Duh Granat Aktif Dipukul-pukul, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim gegana Polda DIY saat melakukan penyisiran dilokasi penemuan bahan peledan di daerah Rejodani 2 Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (24/8/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Penemuan granat Sleman dan peluru ini diduga dari perang dunia kedua.

Harianjogja.com, SLEMAN – Penemuan granat dan proyektil peluru di daerah Rejodani, Ngaglik, Sleman, Rabu (24/8/2016). Anggota Tim Gegana Polda DIY melakukan penyisiran di kawasan tersebut untuk mencegah terjadi yang tidak diinginkan.

Advertisement

Kaden Gegana Brimob Polda DIY R Kokok Subiyantoro menyampaikan dalam penemuan kali itu, barang peledak yang ditemukan oleh pekerja bangunan dan sudah diamankan oleh petugas yakni tiga buah granat jenis nanas yang masih aktif, peluru dengan kaliber 3,8 berjumlah satu buah, peluru berkaliber 5,56 berjumlah 43 buah dan peluru berkaliber 7,62 berjumlah 23 buah.

“Total yang kami amankan jadi tiga granat dan 67 peluru. Kemudian saat penyisiran pagi ini tidak ditemukan lagi bahan peledak,” tegas dia.

Sementara itu Kapolsek Ngaglik Kompol Riyanto mengatakan penyisiran tersebut guna memberikan keamanan bagi masyarakat, ia menambahkan untuk barang bukti saat ini sudah diamankan dan baru akan diteliti oleh tim gegana.

Advertisement

“Yang jelas kalo barang bukti bukan barang baru jadi, kemungkinan memang peninggalan saat perang,” katanya.

Terpisah pemilik bangunan Sukiyanto, mengatakan kejadian penemuan granat dan peluru tersebut terjadi pada hari Selasa. Dengan menggunakan cangkul untuk menggali tanah, pekerja bangunan justru menemukan peluru yang menyangkut di cangkul. Barulah saat menggali lebih dalam pekerja menemukan granat.

“Saat ditemukan granat malah sempat dipukul-pukul karena awalnya tidak tau kalau itu granat. Sementara kalau menurut cerita para tetangga dulu di sini memang ada bangunan lama yang pernah dipakai untuk markas tentara saat penjajahan jepang,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif