Soloraya
Kamis, 25 Agustus 2016 - 16:40 WIB

PENCURIAN KARANGANYAR : Bermodal Kartu ATM, Buruh Bangunan Bobol ATM BRI 13 Kali

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, (tengah), didampingi Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Rohmat Ashari, (dua dari kiri), KBO Satuan Reskrim Polres Karanganyar, Iptu Tri Gusnadi, (kiri), dan Kasubbag Humas Polres Karanganyar, AKP Rochmat, (kanan), menunjukkan pelaku pembobolan ATM dan barang bukti kejahatan di Mapolres Karanganyar, Kamis (25/8/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pencurian Karanganyar dilakukan seorang buruh bangunan dengan membobol ATM BRI sebanyak 13 kali.

Solopos.com, KARANGANYAR–Anggota Satuan Reskrim Polres Karanganyar mengamankan warga Dukuh Blimbing, RT 001/RW 008, Desa Sewurejo, Mojogedang, Sigit Pamungkas, 27, pada Rabu (24/8/2016).

Advertisement

Sigit diamankan karena diduga membobol anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) di sejumlah wilayah di Karanganyar. Sigit mengaku membobol ATM BRI sebanyak 13 kali sejak Juni-Agustus. Sigit berhasil membobol ATM di Lalung Karanganyar sebanyak tujuh kali, Batujamus Kerjo satu kali, dan Jaten satu kali. Total Sigit berhasil membobol ATM sebanyak sembilan kali.

Sisanya empat kali di ATM BRI Bejen Karanganyar, Karangpandan, dan Mojogedang. Tetapi Sigit gagal. Sigit mengambil uang Rp2,5 juta setiap kali bertransaksi. Akibat kejadian itu, BRI mengalami kerugian Rp22,5 juta. Sigit tidak menggunakan alat khusus. Dia hanya bermodal kartu ATM BRI miliknya.

Advertisement

Sisanya empat kali di ATM BRI Bejen Karanganyar, Karangpandan, dan Mojogedang. Tetapi Sigit gagal. Sigit mengambil uang Rp2,5 juta setiap kali bertransaksi. Akibat kejadian itu, BRI mengalami kerugian Rp22,5 juta. Sigit tidak menggunakan alat khusus. Dia hanya bermodal kartu ATM BRI miliknya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sigit tercatat sebagai nasabah BRI dan mengajukan pinjaman kredit Rp8 juta. Usut punya usut, uang pinjaman kredit itu untuk modal membobol ATM. Sebelum beraksi, Sigit menabung Rp2,6 juta pada rekening miliknya.

Sigit beraksi kali pertama di ATM BRI Lalung pada Juni sekitar pukul 18.30 WIB. Aksi itu kembali diulangi setiap 4-7 hari sekali pada dini hari, siang hari, maupun malam hari. Lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan itu beraksi kali terakhir di ATM BRI Lalung pada Agustus atau tepatnya setelah Lebaran sekitar pukul 19.00 WIB.

Advertisement

“BRI cek tanggal dan tempat transaksi mencurigakan. Mereka cek CCTV juga. Ada sembilan transaksi mencurigakan. BRI mendapat identitas rekening pelaku. Lalu BRI koordinasi dengan kami. Kami lidik, pelaku ditangkap,” kata Ade saat memberikan pernyataan di Mapolres Karanganyar, Kamis (25/8/2016).

Namun, Ade tidak berkenan membeberkan cara tersangka membobol ATM tanpa menggunakan alat-alat khusus maupun merusak mesin ATM. “Dia tarik tunai biasa. Setiap kali tarik tunai Rp2,5 juta, tetapi tanpa mengakibatkan saldo rekening berkurang. Dia melakukan seorang diri. Pelaku tidak menggunakan alat khusus dan caranya mudah. Hanya dua detik selesai. Pelaku memanfaatkan sistem transaksi batal,” tutur Ade.

Sigit mengaku tidak bekerja sama dengan pihak manapun saat beraksi. Tetapi, dia hanya menggeleng saat ditanya darimana belajar membobol ATM. Informasi lain menyebutkan Sigit sudah membeli ATM milik tetangganya. Tetapi, dia belum sempat menggunakan ATM itu karena anggota Satuan Reskrim Polres Karanganyar berhasil menangkapnya.

Advertisement

“Enggak kerja sama dengan orang dalam [BRI]. Pakai penutup muka, topi, dan jaket saat beraksi. Uang untuk kebutuhan sehari-hari dan beli jaket. Keluarga enggak ada yang tahu cara bobol ATM. Saya ambil pecahan Rp100.000,” cerita Sigit sembari menunduk saat ditanya cara membobol ATM.

Orang nomor satu di Polres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengingatkan perbankan agar lebih waspada dan memperketat pengamanan mesin ATM. “Penyelidikan berlanjut. Kami menyasar jaringan lain dengan modus serupa. Kami masih mendalami lagi. Kami berharap perbankan waspada dan mengevaluasi gerai ATM masing-masing. Terutama soal sistem pengamanan,” ungkap Ade saat didampingi Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Rohmat Ashari, Kasubbag Humas Polres Karanganyar, AKP Rochmat, dan KBO Satuan Reskrim Polres Karanganyar, Iptu Tri Gusnadi.

Sementara itu, Kepala Unit BRI Lalung, Bagiyo Susanto, menuturkan BRI Unit Lalung mengalami kerugian Rp17,5 juta. Sigit membobol ATM BRI Unit Lalung sebanyak tujuh kali dari total 13 kali beraksi. Bagiyo berencana mengusulkan mengganti mesin ATM yang berhasil dibobol pelaku.

Advertisement

“Mesin ATM merek hyosung. Itu mesin ATM Baru. Kami berencana mengganti dengan wincor. Kalau rekening enggak pengaruh. Yang dilakukan pelaku itu pembobolan ATM tanpa teknologi. Kami akan mengoptimalkan bagian keamanan,” ujar Bagiyo saat ditemui wartawan di Mapolres Karanganyar, Kamis.

Dia berharap kejadian kali pertama itu menjadi kejadian kali terakhir. Polres Karanganyar menjerat pelaku menggunakan pasal 363 ayat (1) butir 3 dan 5 KUHP. Pelaku diancam hukuman penjara paling lama sembilan tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif