Jateng
Kamis, 25 Agustus 2016 - 07:50 WIB

Pasar Ikan Rejomulyo Dipindah, Pedagang Tetap Tak Terima

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan di pasar ikan segar (JIBI/Solopos/Antara)

Pasar Rejomulyo hendak dipindahkan, namun para pedagang ikan tetap tak terima hingga mengadu ke DPRD Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pedagang grosir ikan yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Ikan Basah dan Pindah (PPIBP) Pasar Rejomulyo, Rabu (24/8/2016), mengadu ke DPRD setempat karena resah atas desakan relokasi. “Kami sudah sampaikan keberatan (pindah, red.) sebelum pasar baru dibenahi. Kami tidak butuh tempat mewah atau megah, namun layak,” kata Ketua PPIBP Pasar Rejomulyo Mujiburrohman di Semarang, Rabu.

Advertisement

Pasar Rejomulyo lama akan dibangun sebagai ruang terbuka hijau (RTH) oleh Pemerintah Kota Semarang sehingga dibangun Pasar Rejomulyo baru yang sudah rampung, namun sampai sekarang belum ditempati. Para pedagang beralasan kondisi tempat baru tidak layak, mulai lantainya dari keramik yang dikhawatirkan licin, saluran air yang tidak memadai, ukuran lapak yang sempit, hingga fasilitas bongkar muat.

Dalam audiensi itu, para pedagang ditemui Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso dan Agung BM, anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto, dan sejumlah anggota legislatif lainnya. Mujiburrohman menjelaskan sejak awal memang tidak ada komunikasi antara Dinas Pasar dengan pedagang terkait pembangunan pasar baru, dan pedagang baru disosialisasi setelah pembangunannya rampung.

“Yang jelas, kami minta perbaikan dulu. Ini tadi sudah disampaikan (audiensi, red.) akan ada pertemuan lanjutnya untuk mencarikan solusi. Komisi B akan menjembatani, diawasi pimpinan DPRD,” pungkasnya.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, pasar yang dikenal juga dengan sebutan Pasar Kobong itu melayani grosir ikan ke berbagai daerah mulai pukul 19.00 WIB hingga keesokan pagi dengan omzet Rp2 miliar/malam. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso menyampaikan akan menjembatani komunikasi antara pedagang dengan Dinas Pasar terkait keluhan pembenahan fasilitas di Pasar Rejomulyo baru.

“Harus ada ‘win-win solution’, artinya pedagang dan pemerintah sama-sama diuntungkan. Mengenai fasilitas, tadi juga sudah disampaikan, seperti sempitnya tempat bongkar muat yang dikeluhkan,” katanya.

Untuk tempat bongkar muat, kata politikus Partai Gerindra itu, nanti akan disiasati dengan membongkar pagar depan agar aksesnya lebih luas, sementara sempitnya lapak sepertinya hanya ketakutan pedagang. “Begini, jadi jumlah pedagang kan ada 66 orang, tetapi los yang sudah dipetak-petak kenapa banyak? Jadi, pedagang khawatir akan ada ‘penumpang gelap’ yang masuk. Kami akan mengawal,” katanya.

Advertisement

Namun, kata dia, untuk penggantian ubin dari keramik menjadi lantai biasa, kata dia, belum tentu bisa dianggarkan, sebab tidak mungkin menganggarkan lagi untuk fasilitas yang sudah terbangun. “Nanti, akan dicari solusi yang terbaik. Kami mengharapkan pedagang bisa menempatinya dulu, nanti akan dibenahi. Yang penting, harus ada solusi yang saling menguntungkan,” pungkasnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif