Soloraya
Kamis, 25 Agustus 2016 - 16:15 WIB

NARKOBA BOYOLALI : Polres Gandeng BNN Ungkap Jaringan Pengedar SS Pelajar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat menunjukkan satu paket sabu-sabu yang diselundupkan oleh seorang pelajar ke dalam Rutan Boyolali Rabu (24/8/2016) sore. Sabu-sabu itu diselipkan ke dalam paket makanan yakni di dalam kepala ikan. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Narkoba Boyolali, Polres akan menggandeng BNN mengungkap jaringan peredaran SS di kalangan pelajar.

Solopos.com, BOYOLALI–Polres Boyolali akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba di kalangan pelajar di Boyolali.

Advertisement

Kasus penyelundupan sabu-sabu oleh dua orang pelajar di Boyolali, KAS, 17, warga Ampel dan Bob, 17, warga Boyolali ke dalam Rutan Boyolali pada Rabu (24/8/2016) sore, menjadi perhatian kepolisian karena merupakan kasus narkoba pertama yang melibatkan anak di bawah umur.

Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki. KAS dan Bob belum ditetapkan sebagai tersangka bahkan kemungkinan tidak akan ditahan karena masih anak-anak. Penyidik masih mendalami peran keduanya termasuk akan minta pendapat BNN untuk menetapkan pasal yang tepat bagi dua pelaku.
“Apakah ini masuk sebagai pengguna pengedar atau pengecer. Yang jelas dia juga memakai, membawa, kurir juga iya. Kami akan minta pendapat ahli dari BNN, apalagi kasus ini melibatkan anak-anak,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, saat ditemui Solopos.com, di Mapolres Boyolali, Kamis (25/8/2016).

Advertisement

Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki. KAS dan Bob belum ditetapkan sebagai tersangka bahkan kemungkinan tidak akan ditahan karena masih anak-anak. Penyidik masih mendalami peran keduanya termasuk akan minta pendapat BNN untuk menetapkan pasal yang tepat bagi dua pelaku.
“Apakah ini masuk sebagai pengguna pengedar atau pengecer. Yang jelas dia juga memakai, membawa, kurir juga iya. Kami akan minta pendapat ahli dari BNN, apalagi kasus ini melibatkan anak-anak,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, saat ditemui Solopos.com, di Mapolres Boyolali, Kamis (25/8/2016).

Berdasarkan tes urine, dua pelajar dinyatakan positif pengguna narkoba. Bahkan KAS dan Bob mengaku mengonsumsi narkoba dua hari sebelum tertangkap.

“Ya, keduanya positif pengguna,” ujar Kapolres. Kapolres berharap tertangkapnya KAS dan Bob bisa membongkar jaringan peredaran narkoba di kalangan pelajar. “Jaringannya masih kami selidiki, yang bersangkutan masih kami periksa intensif. Ada kemungkinan mereka juga korban dari teman-temannya yang juga terlibat dalam peredaran narkoba.”

Advertisement

Mereka mencoba menyelundupkan sabu-sabu untuk seorang tahanan kasus narkoba bernama Yusuf Eko, warga Poncol, Mukiran, Kaliwungu, Semarang.

“Peran Yusuf seperti apa akan kami selidiki dulu. Apakah ada pengendalian peredaran narkoba dari dalam rutan atau tidak tergantung hasil penyelidikan.”

Menurut pengakuan KAS, dia berkomunikasi langsung via ponsel dengan Yusuf yang ada dalam rutan. Bahkan uang bayaran sabu-sabu itu dikirim langsung lewat M-Banking. Namun, Kasat Pengamanan Rutan Boyolali, Fathur RJ, mengatakan setelah kedua pelajar itu diamankan, aparat dan petugas rutan juga menggeledah kamar Yusuf. “Hasilnya, ponsel itu tidak kami temukan. Itu kan pengakuannya KAS, makanya Yusuf langsung kami geledah, tapi ternyata tidak ada. Jadi semuanya kami serahkan kepada kepolisian untuk mengungkap siapa sebenarnya yang mengendalikan.”

Advertisement

Penyidik juga menyita satu ponsel milik KAS yang selama ini dipakai berkomunikasi dengan Yusuf.

Menurut Fathur, tahanan rutan dilarang membawa alat komunikasi. “Kalaupun kami temukan biasanya ponsel jadul. Kalau sampai ponsel pintar yang bisa dipakai untuk transaksi elektronik, belum pernah kami temukan,” ujar Fathur.

Sementara itu, keluarga kedua pelaku mendatangi Mapolres Boyolali, kemarin. Mereka menunggui anak-anak mereka saat diperiksa penyidik kepolisian.

Advertisement

Kapolres tidak menampik saat ini peredaran narkoba memang sudah merambah ke kalangan pelajar. Kepolisian telah berupaya mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar dengan melaksanakan penyuluhan ke sekolah-sekolah.

“Tetapi tidak bisa dipungkiri, narkoba memang sudah masuk ke kalangan pelajar. Ini yang harus di waspadai bersama. Bisa jadi  mereka hanya dimanfaatkan, jadi hati-hati memilih pergaulan,” imbuh Kapolres.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif