Jogja
Kamis, 25 Agustus 2016 - 18:20 WIB

KECELAKAAN JOGJA : Pekerja Tersengat Listrik, Tubuh Korban Tersangkut di Baliho

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kecelakaan kerja terjadi di sebuah baliho Jalan Godean, Tegalrejo, Kota Jogja, Kamis (25/8/2016) siang. (Foto oleh akun facebook APriyanto Si Jupiter Merah di grup info cegatan jogja)

Kecelakaan Jogja terjadi berupa pekerja tersengat listrik

Harianjogja.com, JOGJA – Kecelakaan kerja terjadi di sebuah baliho Jalan Godean, Tegalrejo, Kota Jogja, Kamis (25/8/2016) siang. Korban berhasil diselamatkan, meski sempat tersangkut di atas baliho sekitar sejam. Korban diketahui bernama Heru Wijianto, 30, asal Surabaya.

Advertisement

Salahsatu saksi mata, Aris, 34, menjelaskan, peristiwa itu berawal saat ia bersama tiga temannya akan memindahkan neon box di Jalan Godean tersebut, dari sisi barat pindah ke timur.

Saat itu, ketiga rekannya masing-masing menjalankan pekerjaan, ada yang menggali tanah dan lain-lain . Korban, Heru, saat itu nekat memanjat baliho dengan tanpa pengaman. Padahal di dekat baliho tersebut, ada trafo listrik bertegangan tinggi.

“Dia [korban] mau membungkus kabel dengan pipa,” ungkap warga Ngaglik, Sleman ini saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (25/8).

Advertisement

Beberapa menit setelah Heru memanjat baliho, lanjutnya, tiba-tiba ia mendengar suara ledakan trafo. Saat bersamaan, Heru langsung jatuh terkapar, beruntung korban tidak terjatuh ke tanah, namun masih tersangkut di atas baliho.

Korban pun masih mampu menyampaikan permintaan tolong. Karena letak baliho tergolong tinggi, ia bersama teman-temannya tak bisa berbuat banyak. Sejam kemudian korban dievakuasi oleh tim SAR.

“Sekitar sejam kemudian baru ada tim SAR yang datang untuk melakukan evakuasi,” kata dia.

Advertisement

Kapolsek Tegalrejo Kompol Herlambang menyatakan, setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Menurutnya peristiwa serupa sudah dua kali terjadi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Para pekerja rata-rata tidak mengutamakan keselamatan kerja sehingga melakukannya tanpa menggunakan alat pengaman. “Sebelumnya ada juga kesetrum tak jauh dari TKP, jatuh dari lantai dua,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif